
Natuna – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang kembali digelar di Desa Selamam, Kabupaten Natuna merupakan bukti nyata kepedulian TNI dalam membantu percepatan pembangunan desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Hal ini seperti disampaikan oleh Komandan Kodim 0318/Natuna, Kolonel Inf Andri Hadiyanto, M.Han., yang diwakili oleh Pasi Ter Kodim 0318/Natuna, Lettu Eriksson Sinurat kepada sejumlah awak media pada Selasa (25/02/2025).
Ia menjelaskan bahwa TMMD merupakan wujud sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat. Program ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah terpencil sekaligus memperkuat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
“Kegiatan mensejahterakan masyarakat melalui TMMD bukan hanya sekadar program pembangunan fisik, tetapi juga bukti nyata kebersamaan antara TNI dan rakyat dalam mendukung pembangunan nasional dan pertahanan wilayah,” ujar Lettu Eriksson Sinurat.
Lettu Eriksson Sinurat menambahkan pelaksanaan TMMD yang berlangsung selama satu bulan di Desa Selemam yang dimulai 19 Februari hingga 20 Maret 2025, melibatkan prajurit TNI dari tiga matra yang dibantu personel Polri, Pemkab Natuna, dan berbagai instansi terkait.
Program ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik seperti jalan, jembatan, dan rumah, tetapi juga menanamkan semangat kebersamaan dan gotong-royong di tengah masyarakat.
“TMMD bukan sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kebersamaan. Di sinilah semangat gotong-royong benar-benar terasa, di mana TNI dan masyarakat bekerja bahu-membahu untuk kemajuan bersama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Lettu Eriksson Sinurat juga menjelaskan, Program TMMD kali ini kembali menyasar Desa Selemam, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Wilayah ini mayoritas dihuni oleh masyarakat Melayu yang sebagian besar beragama Islam, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, pekebun, dan pekerja serabutan dengan kondisi perekonomian yang fluktuatif.
Ia berharap Melalui TMMD kesejahteraan masyarakat dapat meningkat melalui pembangunan infrastruktur dasar yang lebih baik, seperti akses jalan yang memadai, fasilitas umum yang layak, serta program non-fisik berupa penyuluhan kesehatan, pendidikan, dan wawasan kebangsaan.
Lettu Eriksson Sinurat menyebutkan bahwa TMMD bukan hanya program TNI semata, melainkan sebuah gerakan lintas sektoral yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari kementerian, pemerintah daerah, hingga seluruh lapisan masyarakat.
Semangat gotong-royong menjadi kunci utama dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dan memperkuat ketahanan nasional, terutama di wilayah terluar seperti Natuna.
Melalui kolaborasi yang kuat antara TNI, Polri, pemerintah, dan masyarakat, TMMD diharapkan dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh warga, sekaligus mempererat hubungan antara TNI dan rakyat sebagai pilar utama pertahanan negara.
“Dengan semangat gotong-royong, TMMD bukan hanya membangun desa, tapi juga membangun jiwa kebersamaan untuk Indonesia yang lebih maju dan kuat,” tutup Lettu Eriksson Sinurat. (Bk/Dika)