Lingga – Menyusul munculnya kabar tidak bersandarnya Kapal MV. Oceanna 9 di Pelabuhan Sungai Tenam, pihak Badan Usaha Pelabuhan (BUP) akhirnya memberikan klarifikasi resmi.
Aryandi, S.E., selaku Humas BUP, menjelaskan bahwa persoalan ini lebih pada miskomunikasi antara agen kapal dan penumpang.
“MV. Lintas Kepri tetap memenuhi semua syarat operasional dan keberangkatannya sudah sesuai surat edaran resmi,” ujar Aryandi, Rabu (9/4/2025).
Ia merujuk pada Surat Edaran Nomor B-500.11.16.4/35/UPTD-V/III/2025 tentang Jadwal Operasional MV. Oceanna 9. Dalam surat itu, dijelaskan bahwa kapal milik PT. Prima Buana Gema Bahari memiliki trayek resmi dari Tanjungpinang – Telaga Punggur – Senayang – Dabo Singkep – Daik Lingga.
Namun, dalam persetujuan tersebut tidak secara spesifik menyebut nama pelabuhan di Daik Lingga, yang diketahui memiliki tiga titik pelabuhan: Pancur, Sei Tenam, dan Tanjung Buton.
“Jadi, pengaturan singgah kapal tidak bisa sembarangan dan harus mengacu pada trayek resmi yang disetujui,” terang Aryandi.
Lebih lanjut, keberatan resmi dari operator lain, seperti PT. Citra Adiartha Shipping yang mengelola MV. Lintas Kepri, turut menjadi pertimbangan. Mereka menilai penambahan kapal di rute yang sama terutama pada hari yang sama berpotensi mengganggu stabilitas operasional karena data menunjukkan jumlah penumpang dari Sei Tenam ke Batam rata-rata hanya 35 persen kapasitas.
“Karena itu, rencana singgah MV. Oceanna 9 di Sei Tenam belum dapat kami setujui jika berbenturan dengan jadwal kapal yang sudah eksis seperti Lintas Kepri,” jelas Aryandi.
“Saya berharap pihak Kapal maupun agen kapal supaya mentaati surat edaran yang telah di tentukan oleh Dishub Oleh dishub provinsi kepri melalui UPTD dishub kepri wilayah V kabupaten lingga,”pungkasnya.
Masyarakat Dukung Lintas Kepri Tetap Beroperasi
Di sisi lain, masyarakat Lingga, khususnya pengguna jasa dari Sei Tenam, menyuarakan dukungan agar MV. Lintas Kepri tetap beroperasi seperti biasa. Mereka menilai jadwal keberangkatan pukul 09.00 WIB dari Sei Tenam sangat ideal tidak terlalu pagi dan tidak terlalu siang.
“Kapal ini sangat membantu mobilitas kami. Warga merasa nyaman karena waktu berangkatnya pas dan rutenya jelas,” ujar salah satu warga Daik Lingga.
Banyak pihak juga berharap keberadaan Lintas Kepri bisa terus didukung oleh seluruh elemen masyarakat dan pemangku kebijakan, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap konektivitas dan pelayanan transportasi laut yang memadai di daerah.
Ke depan, masyarakat berharap koordinasi antara agen kapal, pengelola pelabuhan, dan pemerintah daerah semakin diperkuat agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman serupa, serta kepastian trayek dan jadwal kapal bisa berjalan lancar demi pelayanan terbaik bagi warga pesisir.(Bk/Iwan)