Bursakota.co.id, Payakumbuh – Kota Payakumbuh kembali menorehkan langkah besar dalam upaya menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an kepada masyarakatnya dengan menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-41 tingkat Kota Payakumbuh.
Acara pembukaan berlangsung dengan khidmat dan meriah di Mimbar Utama Masjid Istiqomah, Kelurahan Bulakan Balai Kandi, Jumat (13/9/2024), dan nanti juga ada delapan venue lainnya yang akan menyajikan penampilan terbaik dari semua kafilah.
Pj.Wali Kota Payakumbuh Suprayitno, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara ini. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan MTQ ini adalah bukti komitmen Pemko Payakumbuh dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan dan semangat religius kepada masyarakat.
Pihaknya terus berkomitmen untuk mengembangkan berbagai program keagamaan seperti pembinaan Lembaga Didikan Subuh, TPQ, MDTA, hingga pembinaan masjid, musala, dan rumah-rumah Al-Qur’an.
“MTQ ini adalah salah satu wujud nyata dari komitmen kami untuk memajukan nilai-nilai Islam di Payakumbuh,” kata Suprayitno.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hasil MTQ ini akan menjadi dasar seleksi kafilah yang akan mewakili Kota Payakumbuh dalam MTQ tingkat Provinsi Sumatra Barat di Kota Bukittinggi tahun depan.
“Semoga semua kafilah yang bertanding dapat memberikan yang terbaik, dengan menjunjung tinggi sportivitas dan keikhlasan, sehingga apa yang kita lakukan menjadi ibadah di sisi Allah SWT,” harapnya.
Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Payakumbuh, Dafrul Pasi, menyebut bahwa MTQ ke-41 ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sarana efektif untuk menanamkan kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap Al-Qur’an.
“Selain itu, MTQ ini juga menjadi kesempatan kita untuk mencari kafilah terbaik yang akan kita persiapkan menuju MTQ tingkat Provinsi Sumatra Barat pada tahun 2025 mendatang,” ujarnya.
MTQ kali ini mempertandingkan sembilan cabang, yaitu Tilawah, Tartil, Hifzh, Syarhil Qur’an, Kitab Standar, Musabaqah Menulis Ilmiah Al-Qur’an (M2IQ), Khutbah Jumat dan Azan, Kaligrafi, serta Da’i Cilik.
Acara ini memusatkan kegiatan utama di Masjid Istiqomah, Namun, beberapa cabang lainnya juga diselenggarakan di venue-venue berbeda, seperti Masjid Munawarah Koto Tangah, Masjid Al Amanah Kubu Gadang, dan MAN 2 Payakumbuh.
Dalam pelaksanaannya, MTQ tersebut melibatkan 227 kafilah dari lima kecamatan di Kota Payakumbuh, masing-masing dari Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, Payakumbuh Barat, Payakumbuh Utara, Payakumbuh Timur, dan Payakumbuh Selatan.
MTQ ke-41 tingkat Kota Payakumbuh ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga sebagai momentum kebersamaan dalam membangun kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat.
Sementara itu, Kakan Kemenag Kota Payakumbuh, Joben mengatakan bahwa sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1968, MTQ telah memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an.
“Setiap tahun, kita dapat melihat peningkatan signifikan dalam jumlah pesantren Al-Qur’an dan lembaga penghafal Al-Qur’an yang terus bertumbuh,” tuturnya.
Joben juga menyoroti perkembangan pesat dalam cabang dan golongan yang dipertandingkan pada MTQ dari waktu ke waktu. Hal ini, menurutnya, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung penyelenggaraan MTQ demi mewujudkan masyarakat yang religius dengan akhlak Qur’ani.
“Saya optimis, MTQ ini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga memperkuat sinergi dalam membangun keberagaman, perekonomian, serta kesejahteraan masyarakat Kota Payakumbuh menuju masa depan yang lebih maju,” ucapnya.
Pihaknya berharap Musabaqah ini mampu memperkokoh tali silaturahmi antar-kafilah dan mendorong terciptanya kebersamaan yang lebih erat di antara seluruh elemen masyarakat. (Warman/Humas)