Sosialisasikan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Ini Kata Kadis Kominfo

0
135
Foto : Kepala Dinas Kominfo Kota Payakumbuh, Junaidi menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 3 Payakumbuh.

Bursakota.co.id, Payakumbuh – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Payakumbuh, Junaidi menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Bangunah Jiwa dan Raganya” yang digelar di SMAN 3 Payakumbuh, Selasa (9/5/2023).

Junaidi memaparkan materi tentang bulliying dan UU ITE bersama staf Diskominfo, Surya Dwi Putra di hadapan ratusan siswa kelas 10 di sekolah yang dipimpin oleh Irma Takarina itu.

Kepala SMAN 3 Payakumbuh, Irma Takarina mengatakan kegiatan P5 ini adalah program wajib dalam kurikulum merdeka belajar. Kegiatan ini dimulai 3 hingga 17 Mei 2023 mendatang. Program belajar di luar kelas ini merupakan sistem blok, sementara untuk sistem reguler masuk di jam pelajaran.

“Rangkaian kegiatan yang kami gelar merupakan satu kesatuan kegiatan yang saling berkesinambungan. Dengan kegiatan P5 ini peserta didik diharapkan menjadi insan pelajar pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkhebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” kata Irma.

Sementara itu Kadis Kominfo, Junaidi dalam materinya menyampaikan pelajar memiliki hak dan kewajiban. Hak mereka mendapatkan pendidikan yang layak, sementara, kewajiban mereka adalah menjalani program belajar dengan penuh rasa tanggungjawab.

“Di zaman kini, pelajar butuh untuk terus diingatkan dan diberikan orientasi agar mereka mantap untuk menatap masa depan. Kalau sumber daya manusia tidak kita persiapkan secara mental dan attitudenya, konsekuensinya mereka akan tertinggal, tidak siap bersaing di era baru,” jelasnya.

Selain materi tentang social media trend bullying dan UU ITE, Junaidi juga menjelaskan tentang masalah kesehatan bagi pelajar perempuan, saat ini mereka sedang dalam fase perkembangan organ reproduksi, bila ini tidak dipersiapkan sejak dini ada resiko melahirkan anak stunting di masa depan.

“Kami berharap kegiatan serupa seperti ini dapat diberikan ke sekolah-sekolah lain. Perangkat pemerintah daerah langsung memberi pencerahan kepada sekolah-sekolah. Pemda punya tanggungjawab kepada masyarakat usia sekolah, bagaimana SDM nya dipersiapkan untuk menata masa depan gemilang?” tutup Junaidi. (Bk/Warman).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini