Bursakota.co.id, Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna kembali menggeliatkan promosi Pariwisata dengan melaksanakan temu bisnis dan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Asosiasi Pariwisata-pariwisata Provinsi Kepri.
Ajang promosi dengan melibatkan berbagai Asosiasi Pariwisata yang ada di Provinsi Kepulauan Riau ini diharapkan dapat memberikan efek domino. Terutama bagi peningkatan wisatawan berkunjung ke Natuna.
Kegiatan yang dimulai dengan bincang-bincang ringan antara Asisten II Bidang Ekonomi dan Kadispora Natuna bersama para Ketua Asosiasi Pariwisata-Kepri ini dilaksanakan di Natuna Dive Resort, Desa Sepempang, Ranai pada Jumat malam (22/02/2024).
Asisten II Bidang Ekonomi Pemerintah Kabupaten Natuna, Basri mewakili Bupati Natuna, Wan Siswandi yang berhalangan hadir menyampaikan dari dahulu hingga saat ini permasalahan pengembangan pariwisata di Kabupaten yang bertajuk Laut Sakti Rantau Bertuah ini masih sama yakni mahalnya tiket pesawat dari dan ke Natuna.
Untuk itu, Basri berharap adanya dukungan dari pihak-pihak yang tergabung dalam asosiasi pariwisata-pariwisata Provinsi Kepulauan Riau agar hal ini bisa dicarikan jalan penyelesaian yang baik demi kemajuan dan perkembangan pariwisata Natuna yang lebih baik.
“Kalau kita bicara hambatan dalam mempromosikan wisata itu pasti selalu ada, di Natuna sendiri yang paling dasar tentu dan selalu jadi komentar para wisman pasti tiketnya mahal,” ujar Basri.
Basri yakin dan percaya dengan terlaksananya kerjasama yang baik antara pemerintah Kabupaten Natuna bersama Asosiasi Pariwisata-pariwisata Provinsi Kepri akan mampu mendongkrak pariwisata Natuna sehingga mampu dikenal oleh wisatawan-wisatawan baik dalam maupun luar daerah.
Apalagi menurut Basri, Potensi pariwisata Kabupaten Natuna dengan Geopark nya yang kompleks akan menambah daya tarik tersendiri bahwa Natuna layak di kunjungi.
“Kita punya Batu-batuan yang sangat indah dengan usia ratusan juta tahun. Ini merupakan sebuah potensi pengembangan pariwisata yang sangat baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Basri juga menyampaikan keinginan yang besar agar Natuna bisa maju seperti Kota Batam.
“Di sana tingkat wisatawan yang berkunjung banyak, tingkat hunian hotel tinggi, serta destinasi pariwisata yang dikelola dengan baik sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” lugasnya.
Sementara Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Kepri (Aspabri), Surya Wijaya mengemukakan jika berbicara permasalahan mahalnya tiket pesawat ke Natuna tidak akan bisa mudah untuk dituntaskan.
Surya Wijaya lebih menyoroti bagaimana potensi-potensi pariwisata Natuna lebih memiliki ciri khas dan produk-produk yang bisa dibeli oleh wisatawan sebagai daya tarik tersendiri.
“Sebaik apapun destinasi wisata tersebut tidak akan mampu berkembang jika tidak ada yang mengunjungi, untuk itu perlu gebrakan-gebrakan yang menonjol sehingga wisata Natuna punya daya tarik yang lebih,” pungkasnya.
Selain itu, Surya Wijaya juga menyampaikan untuk membantu pariwisata Natuna yang baik maka diperlukan sinergi yang baik pula haik dari pemerintah daerah, para agent travel, para asosiasi pariwisata yang ada di daerah maupun di Provinsi.
“Dalam hal ini kita tidak bisa jalan dan kerja sendiri, namun perlunya sinergi yang baik,” tutupnya.
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pariwisata Kepri (Asita), Febriansyah.
Menurutnya, dalam pengembangan destinasi pariwisata ada tiga kunci yang harus diperhatikan dan dipersiapkan dengan baik.
Yang pertama adalah Aksesibilitas berupa transportasi yang memadai dari dan menuju Natuna.
Yang kedua adalah Akomodasi berupa hotel-hotel, penginapan maupun homestay-homestay yang memadai dan memenuhi syarat untuk menerima tamu-tamu dari luar.
Yang ketiga adalah activities yaitu kegiatan yang dilakukan wisatawan selama melakukan kunjungan ditempat tujuan wisata.
“wisatawan itu datang ke sini mau ngapain terus produk yang mau dibeli itu apa saja, misalkan produk-produk hasil dari UMKN Natuna. Ini yang harus kita persiapkan dengan baik jika ingin pariwisata tersebut bisa berkembang,” jelasnya.
Febriansyah menyebutkan, jika berbicara kendala yang mendasar Natuna adalah permasalahan Aksesibilitas maka hal itu akan bisa terpatahkan jika pariwisata Natuna memiliki destinasi yang sangat menarik serta ditunjang dengan fasilitas yang baik.
“Ketika tiga kunci tersebut kita miliki, maka permasalahan tingginya harga tiket kami rasa tidak akan terlalu menjadi kendala, untuk itu mari, Natuna persiapkan hal-hal ini dengan baik terutama point ketiga yakni tersedia Activites yang memadai maka yakinlah wisatawan akan berbondong ke Natuna,” tutupnya.
Acara dilanjutkan dengan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Promosi Pariwisata Antara Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Dengan Asosiasi Pariwisata Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dan penyerahan cinderamata.
Turut hadir dalam kegiatan, Kadis Pariwisata Natuna, Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI), Asosiasi Pariwisata Pontianak, Assosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) dan beberapa Agen Travel yang tergabung dalam Aspabri, Asita, Asspi dan Astindo. (Bk/Dika)