Bursakota.co.id, Lingga – Setelah mendengar keluhan dari beberapa sub penyalur terkait pelayanan agen SPBU BBM Sungai Buluh, Ketua Perlumigas Kabupaten Lingga Ruslan/jagat kembali angkat bicara.
Hal ini karena ada beberapa laporan dari Sub penyalur yang harus mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan BBM.
“Saya selaku ketua Perlumigas dan juga ketua HNSI Kabupaten Lingga tentunya menanggapi serius hal ini, jangan sampai penyaluran BBM merugikan para Sub penyalur,” ucap Ruslan, Selasa (15/11/2022).
Dalam hal ini saya meminta kepada Bupati Lingga memanggil pihak SPBU Sungai Buluh dan Kabag Ekonomi untuk duduk bersama terkait penggaduan rekan-rekan Sub penyalur yang merasa berat untuk bolak balik mengurus pembayaran BBM kepada pihak SPBU Sungai Buluh.
Menurut Ruslan/Jagat seharusnya dimana tempat pengisian BBM, maka disitulah transaksi pembayaran dilakukan agar para rekan-rekan Sub penyalur tidak mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan pembayaran.
“Ini tidak, ada salah satu rekan kita dari Sub penyalur mengatakan setiap tongkang masuk banyak dari Sub penyalur harus ke Dabo dahulu untuk membuka nota dan melakukan pembayaran di sana, tentunya hal ini akan menambah biaya yang tidak sedikit,” terang Ruslan.
Terkait hal ini, Ruslan meminta agar pihak terkait khususnya Bupati Lingga maupun Bagian Ekonomi yang mengatur dan mengawasi peredaran BBM di Kabupaten Lingga untuk berkoordinasi dengan pihak agen Sungai Buluh agar hal ini bisa dicarikan solusi.
“Jangan sampai hal seperti ini mempengaruhi Harga Enceran Tertinggi BBM di pasaran, jika para Sub Penyalur diharuskan mengeluarkan biaya dalam jumlah besar, tentunya mereka juga harus menaikkan harga BBM, jangan sampai hal ini terjadi,” ucap Ruslan.
Lanjut Ruslan, seharusnya agen Sungai Buluh mengikuti seperti dua agen yang lainnya, setiap pembelian BBM yang dilakukan oleh Sub penyalur langsung bisa dibayar di tempat BBM di ambil, bukan malah ke tempat lain yang akan memakan biaya yang lebih besar.
“Kasian kalau para Sub penyalur harus mengeluarkan biaya lebih hanya untuk melakukan pembayaran saja. Jadi saya berharap agar pelayanan di samakan saja dengan agen yang berada di senayang dan di dabo,” imbuhnya.
Selain itu, Ruslan mengklaim sudah beberapa kali menyampaikan kepada Bagian Ekonomi Kabupaten Lingga agar hal ini segera di atasi, namun hingga kini belum juga ada tanggapan dari pihak tersebut.
“Saya sudah beberapa kali sampaikan ke bagian Ekonomi bahkan meminta lewat media, akan tetapi belum diperdulikan, kalau hal ini terus berlanjut saya akan ke Pertamina atau ke BPH migas menanyakan mengenai pelayanan ini,”pungkasnya.(Bk/Iwan)