Pimpin Apel HKB, Wabup Ingatkan Pentingnya Kewaspadaan

0
29
Wabup KKA, Wan Zuhendra ketika menyampaikan amanatnya pada apel HKB

Bursakota.co.id, Anambas – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) Wan Zuhendra pimpin apel peringatan Hari Kesiap Siagaan Bencana (HKB) Nasional yang jatuh pada tanggal 26 April 2022, di Lapangan Sepak Bola Sulaiman Abdullah, jalan Iman Bonjol, Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, Selasa (26/04/2022).

Dalam amanatnya, Wan Zuhendra menyampaiakan bahwa hari Kesiap Siagaan Bencana merupakan momentum penting setiap tanggal 26 April dan sebuah perayaan yang dilakukan oleh seluruh komponen bangsa yang selaras dengan undang-undang nomor 24 tahun 2007, tentang penanggulan bencana yang ditetap pada tanggal 26 April tahun 20017.

“Dan arahan Presiden Joko Widodo pada pembukaan rakernas penanggulan bencana tahun 2021 di istana negara menyatakan simulasi bencana secara rutin harus dilakukan di daerah-daerah rawan bencana lebih lanjut beliau juga menekan pentingnya pembangunan sistem edukasi kebencanaan berkelanjutan di daerah rawan bencana,” ucapnya.

Dirinya juga menjelaskan, bahwa Budaya sadar kebencanaan harus mulai sejak dini, mulai dari individu, keluarga komonitas sekolah sampai lingkungan masyarakat, Indonesia tangguh bencana harus dilakukan oleh semua pihak. Oleh karena itu tema Hari Kesiap Siagaan Bencana tahun ini adalah keluarga tangguh bencana pilar bangsa menghadapi bencana yang paraler dengan tema-tema Hari Kesiap Siagaan Bencana lima tahun terakhir.

“Di tahun 2017 membangun kesadaran kewaspadaan dan kesiap kesagaan menghadapi bencana, tahun 2018 siap bencana dimulai dari diri kita dan komunitas, tahun 2019 perempuan sebagai guru siaga bencana, rumah menjadi sekolahnya, tahun 2020 penanggulan bencana urusan bersama, tahun 2021 latihan membuat kita selamat dari bencana,” jelas Wan Zuhendra.

Ia juga menyebutkan, dalam Hari Kesiap Siagaan Bencana penting untuk kita ingat bahwa Indonesia adalah negara rawan bencana, tidak ada satupun. Provinsi dan kabupaten/kota yang bebas dari ancaman bencana, lebih dari 53.000 desa atau kelurahan yang ada di daerah rawan bencana dan lebih dari 51 juta keluarga di Indonesia yang tinggal di daerah rawan bencana. Ekalasi bencana setiap tahunnya terus meningkat, bencana hedrotomologi masih mendominan dan bencana yang bersifat berulang pertu tetap di waspadai, itulah kenapa tema keluarga tangguh bencana pilar bangsa menghadapi bencana.

“maka dari itu harus di emlepintasi kontret yang meliputi pencegahan, Kesiap Siagaan dan peringatan dini, diluar itu harus di barangi dengan kapasitas lembaga dan sumber daya manusianya, sebut Wan Zuhendra.

Kemudian yang Kedua bukan sekedar kegiatan serimunial belaka tetapi mengedepankan aksi nyata dengan target peningkatannya kesadaran, pengatahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengahadapi bencana. Dan Ketiga tingkat kepahaman masyarakat terhadap potensi bencana yang ada di wilayahnya yang harus di barengi dengan kegiatan Kesiap Siagaan.

“Sekali lagi saya tekankan Kesiap Siagaan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui keorganisasian, langkah-langkah yang tepat guna dan jaya guna, Kesiap Siagaan yang baik dibutuhkan dilakukan evakuasi mandiri dalam bencana, pemahaman notasi yang baik akan memanilisir jatuhnya korban,” tegasnya.

Tidak hanya itu saja dirinya juga mengatakan, Hari Kesiap Siagaan Bencana adalah perayaan bangsa ini untuk memperingati momen bersejarah bangkitnya kesadaran akan penanggulan bencana, dan perayaan ini harus melibatkan semua lembaga, jika di tahun 2017 BNPB berhasil melibatkan lebih dari 35 juta masyarakat Indonesia yang berkomitmen turut serta dalam gerakan Kesiap Siagaan Bencana, maka tahun ini ditargetkan marilah keluarga sebangsa tanah air sesuai dengan tema yang kita canangkan.

“Dan latihan Kesiap Siagaan mutlak dilakukan secara berkala, rutin sesuai dengan kebutuhan keluarga di masing-masing di setiap daerah, sehingga nanti akan menjadi budaya di masyarakat Indonesia,”katanya

“Kita tahu bahwa tugas mulia ini tidak bisa hanya bisa disandang oleh BNPB dan perlunya da kolaborasi dengan segala pihaknya sehingga keluarga tangguh bencana pilar bangsa menghadapi bencana dan akhirnya bisa menjadi pusat pengatahuan yang bisa di kedapankan ke dunia. Dan sekali lagi mari kita wujudkan keluarga tangguh bencana pilar bangsa menghadapi menuju bangsa yang sejahtera,” tambahnya. (Jun)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini