Bursakota.co.id, Lingga – Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah / 2022 M merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Tahun Baru Islam yang bersampena dengan Malam 1 Suro 1956 Saka merupakan malam yang sangat spesial bagi Keluarga Besar Persaudaraan Jawa Pesisir Lingga (Perjasirga).
Di Malam 1 Suro 1956 Saka yang jatuh pada tanggal 30 Juli 2022, dalam budaya masyarakat Jawa, malam peringatan tahun baru tersebut dianggap sakral yang memiliki beberapa tradisi untuk memperingati setiap Malam 1 Suro.
Persaudaraan Jawa Pesisir Lingga (Perjasirga) menggelar zikir bersama, tausiah dan tirakatan bersama Ketua MUI Kabupaten Lingga KH. Ustad Badiul Hasani dan tokoh agama Desa Kote di Halaman Polindes Kote Sakti.
Tema yang diangkat dalam Malam Tahun Baru Islam dan Tirakatan Malam 1 Suro 1956 Saka adalah menjaga persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi.
Beberapa orang Jawa Islam percaya, mendekatkan diri kepada Tuhan bisa dengan cara membersihkan diri serta melawan nafsu manusiawinya.
Oleh karena itu, mereka menjalankan upacara individu seperti tirakat, lelaku, atau perenungan diri. Selain itu, ada juga aktivitas upacara kelompok seperti melakukan selametan khusus sepanjang satu minggu.
“Kami harapkan 1 Suro tahun ini menjadi momentum kebangkitan Persaudaraan Jawa Pesisir Lingga untuk memperkokoh tali persaudaraan, menumbuhkan kekompakan, dan memiliki jiwa bergotong royong pada diri masing – masing sehingga sesuatu kegiatan yang kita laksanakan dapat berjalan lebih baik dan lebih terarah,” jelas Ketua Pelaksana Ismail.
Perlu di ketahui bahwa keberadaan Persaudaraan Jawa Pesisir Lingga di Kabupaten Lingga sudah berjalan 4 (empat) tahun dan sementara ini baru bisa berjalan di Kecamatan Singkep Pesisir dalam arti kata belum dapat mengembangkan sayap yang lebih besar untuk mempersatukan sedulur – sedulur di Kabupaten Lingga.
Para Sedulur tidak boleh pesimis, itulah bunga – bunga yang di lewati untuk memperkokoh pondasi yang lebih kuat di dalam Persaudaraan Jawa Pesisir Lingga, yakinkan dan tetap optimis para sedulurku, jika kita mampu bergotong royong dan bekerja sama serta kompak dalam berjalan, Insya Allah Persaudaraan ini akan lebih maju ke depannya.(Iwan)