Bursakota.co.id, Lima Puluh Kota – Kolaborasi pemerintah nagari bersama bidan desa, kader KB dan PKK, serta masyarakat tentu dibutuhkan dalam penurunan angka prevalensi stunting di tingkat nagari. Salah satunya melalui Lumbuang Nagari yang diluncurkan di Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Lareh Sago Halaban.
Meskipun angka prevalensi di nagari tersebut mengalami penurunan hingga 10,6 persen di tahun 2022, peluncuran program tersebut diharapkan menjadi wadah penyaluran PMT (Pemberian Makan Tambahan) bagi Balita Stunting yang bersumber dari swadaya masyarakat serta jadi langkah strategis menekan angka stunting di Lima Puluh Kota.
Hal tersebut disampaikan Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo yang didampingi Ketua TP. PKK Nevi Safaruddin saat meluncurkan program ‘Lumbuang Bukik Sikumpa’ Nagari pilot project Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) di Kantor Wali Nagari Bukik Sikumpa, Rabu (6/9/2023).
Dalam acara peluncuran tersebut, berbagai macam kegiatan diselenggarakan di antaranya, lomba memasak makanan bayi, peluncuran rumah desa sehat, dan pertemuan bulanan kader PKK se-Kecamatan Lasahan.
”Penurunan dan pencegahan stunting di Lima Puluh Kota dapat tercapai jika terciptanya kolaborasi dan sinergi antara perangkat daerah hingga pemerintah nagari dan seluruh masyarakat melalui koordinasi dan evaluasi penyelenggaraan stunting yang efektif, konvergen, dan terintegrasi,” kata Safaruddin.
Ia menjelaskan, keberhasilan penangan stunting tidak terlepas dari peran nagari dalam menjalankan konvergensi stunting di wilayah masing-masing dan telah diatur dalam Perbup Nomor 25 tahun 2020.
“Kami berharap setiap wali nagari dapat menjalankan program-program penurunan stunting dengan baik melalui penganggaran dana nagari untuk stunting serta terbuka dalam penyampaian laporan konvergensi stunting dan menciptakan inovasi penanganan stunting,” harap Safaruddin.
Sementara itu, Wali Nagari Bukik Sikumpa, Zulfakri Utama Putra menyampaikan, Nagari Bukik Sikumpa di tahun 2020 menjadi salah satu lokus stunting di Lima Puluh Kota dengan angka prevalensi mencapai 17,19 persen.
“Setiap tahun angka tersebut mengalami penurunan, di tahun 2021 menjadi 10,7 persen, Namun, di tahun 2022 belum mengalami penurunan yang signifikan dengan capaian hanya 10,6 persen. Launching lumbung pangan diharapkan jadi langkah konkret Pemerintah Nagari Bukik Sikumpa dalam menghapuskan stunting,” terang Zulfakri.
Ia juga sebut, inovasi nagari ini merupakan komitmen jajarannya dalam mendukung salah satu program prioritas nasional dalam menekan angka prevalensi stunting di Lima Puluh Kota.
Inovasi program yang diluncurkan Nagari Bukik Sikumpa tersebut, turut dihadiri Kepala Dinas DP2KBP3 Ayu Mitria Fadri, Kepala Dinas Kesehatan Yulia Masna, unsur Forkopimca, dan seluruh Wali Nagari se-Kecamatan Lasahan. (Warman)