Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) menggelar Rapat Evaluasi dan Penguatan Satu Data Indonesia Tingkat Kabupaten Natuna sekaligus penyerahan penghargaan “Desa Cinta Statistik” (Desa Cantik).
Acara berlangsung di ruang rapat lantai I kantor BP3D Natuna pada Jumat, 20 Desember 2024.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko Varianto.
Turut hadir Kepala Bidang E-Government Diskominfo Natuna, Trisnan Saputra, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Natuna, Wahyu Dwi Sugianto, Kepala Barenlitbangda, Moestofa Albakry, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam Forum Satu Data Indonesia (SDI).
Kepala BPS Kabupaten Natuna, Wahyu Dwi Sugianto, memaparkan data prioritas tahun 2024. Dari total 331 data prioritas yang terkumpul, sebanyak 20 data telah memenuhi prinsip Satu Data Indonesia dan mendapatkan rekomendasi dari BPS sebagai pembina data.
Sementara itu, Lia Oktavera dari BPS Kabupaten Natuna memberikan materi pembinaan penyelenggaraan Satu Data Indonesia yang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat integrasi data yang valid dan akurat di Kabupaten Natuna.
Dalam kesempatan yang sama, penghargaan “Desa Cantik” diserahkan oleh Kepala BPS Kabupaten Natuna.
Desa Limau Manis terpilih sebagai penerima utama penghargaan tersebut, dengan beberapa desa lain seperti Desa Ceruk, Desa Selemam, Desa Sebadai Ulu, Desa Pengadah, dan Desa Tanjung sebagai kandidat tambahan. Program Desa Cantik bertujuan untuk mendorong desa-desa di Natuna meningkatkan kesadaran statistik dan pengelolaan data yang lebih baik.
Mengakhiri rapat, Sekretaris Daerah, Boy Wijanarko Varianto menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah dan seluruh elemen masyarakat dalam penguatan Satu Data Indonesia di Kabupaten Natuna.
“Pemda harus menjadi agensi yang mampu mendorong dan memperkuat integrasi data di semua lini. Ini adalah upaya bersama untuk mewujudkan sistem data yang lebih terarah dan bermanfaat bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Acara ini menjadi tonggak penting dalam penguatan Satu Data Indonesia di Natuna, sekaligus mengapresiasi desa-desa yang telah berkontribusi nyata dalam pengelolaan data statistik yang berkualitas. (Bk/Dika)