Bursakota.co.id, Lingga – Kabupaten Lingga sebagai salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, yang luas daratannya hanya 1 persen jika dibandingkan dengan luas lautannya, namun pemerintah setempat memiliki strategi khusus untuk dapat mengelola dua sektor dibidang pertanian dan perikanan dengan sejalan.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh pemerintah setempat selain menyiapkan infrastrukur dasar, pemerintah Kabupaten Lingga juga menyiapkan sumber daya manusianya untuk menciptakan tenaga-tenaga ahli dibidang pertanian yang sudah dilakukan sejak awal tahun 2017 yang lalu.
“Saat ini sudah ada kurang lebih puluhan orang putra-putri asli daerah Kabupaten Lingga, yang disekolahkan oleh pemerintah Kabupaten Lingga dengan menggandeng pemerintah pusat,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Lingga, Ahmad Nasirudin yang merupakan politisi dari Partai Nasdem ini, kepada media, Senin (30/11/2020).
Program tersebut menurutnya terus berjalan hingga tahun ini, dan rencananya akan dilanjutkan pada tahun yang akan datang. Sebagai legislatif menurut mantan wartawan ini, pihaknya sudah melakukan pengawasan ekstra terhadap anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, dan memantau hasil dari program yang dilaksanakan tersebut.
Anak-anak yang disekolahkan tersebut, tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk dari saku pribadi ataupun keluarga, karena anggaran yang tidak disediakan oleh pemerintah pusat sudah ditutupi melalui APBD Kabupaten Lingga.
“Jadi kita harapkan nanti program ini benar-benar dapat membantu pemerintah daerah maupun pusat untuk mewujudkan program ketahanan pangan di daerah,” sebutnya.
Ujung Tombak Dinas Terkait
Keberhasilan program ini, tidak terlepas dari perencanaan yang matang yang dibuat dimasa pemerintahan Bupati Lingga Alias Wello bersama dengan wakilnya Muhammad Nizar, dengan tujuan untuk menjadikan Kabupaten Lingga sebagai salah satu kabupaten yang berhasil menuju kemandirian pangan baik lokal maupun untuk ekspor.
Membangun sektor pertanian dan perikanan yang akan menjadi sumber pendapatan asli daerah tentunya tidak semudah membalikan telapak tangan. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga Siswadi mengatakan, pada tahun 2017 yang lalu Kabupaten Lingga sudah menjalin kerjasama dengan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang-Yogyakarta yang sekarang berganti menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang.
“Pada tahun 2017 yang lalu kita sudah mengirim 26 orang putra putri di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Malang dan dua orang di Polbangtan Malang, yang ditargetkan lulus pada tahun depan,” ujarnya.
Kemudian pada tahun 2018, Pemkab Lingga kembali mengirim sebanyak 10 orang putra putri Kabupaten Lingga di Polbangtan Malang. Dilanjutkan pada tahun 2019 mengirim sebanyak 6 orang di Polbantan Yoma dan 3 orang Polbangtan Malang, yang ditargetkan lulus pada tahun 2023.
Pada tahun 2020 ini ditengah kondisi pandemi COVID-19, Pemerintah Kabupaten Lingga sudah mengirimkan sedikitnya 4 orang putra putri Kabupaten Lingga di Polbangtan Yoma.
“Anak-anak ini disiapkan untuk benar-benar mampu menjadi tenaga ahli pertanian, karena selama pendidikan mereka banyak mengikuti kegiatan baik akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Untuk kegiatan akademik putra putri Kabupaten Lingga tersebut diberikan materi mulai dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) 1, Pendampingan serta Magang di perusahaan dan juga di dinas BPP Wilayah kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemudian untuk kegiatan non-akademiknya mereka diikut sertakan dalam kegiatan OPTK (Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan) dan FORKI (Forum Kerjasama Kerohanian Islam) tingkat perguruan kedinasan.
“Dengan infrastruktur dan dukungan SDM yang mapan, kita yakin dalam periode yang akan datang wacana pemerintah daerah dan pusat untuk menjadikan Lingga sebagai salah satu daerah kemandirian pangan akan mulai menampakan hasil yang maksimal,” sebutnya.
Laporan : Iwan