
Bursakota.co.id, Buteng – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah telah resmi meluncurkan program Bina Keluarga Balita Holistik Integritas Unggulan (BKB HIU). Peresmian program ini dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah, Andi Yusuf, di Kelurahan Boneoge, Kecamatan Lakudo, pada Kamis (16/11/2023).
Program BKB HIU ini merupakan instruksi langsung dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara melalui surat Nomor: 3855/PK.04.01/J/2023 kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Buton Tengah.
Lokasi peresmian di Kelurahan Boneoge dipilih berdasarkan keputusan Bupati Buton Tengah nomor 400 tahun 2023 pada bulan Mei lalu.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap terselenggaranya program ini. Ia menjelaskan bahwa BKB HIU adalah implementasi kelas pengasuhan orang tua untuk mendukung program percepatan penurunan stunting.
Program ini memberikan layanan holistik dan integratif bagi balita, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan, gizi, dan pengasuhan yang menjadi tanggung jawab bersama keluarga dan pemerintah.

Andi Yusuf menggarisbawahi bahwa masa emas perkembangan balita harus diperhatikan dengan baik. Ketidakperhatian terhadap masa ini dapat berdampak pada gangguan perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual, dan moral yang dapat memengaruhi masa depan anak.
Menurutnya, program ini adalah bagian dari upaya untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan dan menyelesaikan masalah-masalah di masyarakat. Perhatian khusus diberikan pada masalah stunting, yang menjadi fokus utama pemerintah dalam memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak.
Andi Yusuf juga menyampaikan bahwa tim percepatan penurunan stunting telah dibentuk, dan program BAAS (Bapak Bunda Anak Asuh Stunting) telah diluncurkan. Program ini menyasar pemberian bantuan makanan tambahan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan anak-anak balita dari keluarga kurang mampu untuk menurunkan angka stunting.
Ia menegaskan bahwa penanganan stunting memerlukan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi masalah ini, melainkan membutuhkan dukungan dari lembaga, masyarakat, swasta, mitra pembangunan, dan media.

Sebagai informasi, capaian penurunan stunting di Kabupaten Buton Tengah pada Agustus 2023 mencapai 15,7 persen dari total stunting 1369 kasus dari 8699 kasus pada tahun sebelumnya. Capaian ini mendekati target nasional penurunan stunting 14 persen pada tahun 2024, yang merupakan instruksi dari Presiden Indonesia.
Sebagai penghargaan atas capaian tersebut, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menerima dana insentif fiskal sebesar Rp 5,7 miliar dari pemerintah pusat melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) yang diketuai oleh Wakil Presiden, K.H. Ma’ruf Amin.(Bk/Sahlan)
Editor : Dika