Bursakota.co.id, Lingga – Kabupaten Lingga memiliki segudang potensi perikanan potensial untuk dikembangkan, salah satunya perikanan pesisir di bidang penangkapan kepiting rajungan, di samping banyak lagi prospektif perikanan lainnya.
Namun, dengan kebiasaan nelayan dalam menangkap kepiting rajungan selama ini cenderung hanya menggunakan satu jenis alat tangkap, berdampak dari kurangnya hasil yang dihasilkan.
Akibatnya mereka hanya melaut pada satu musim saja sesuai dengan jenis alat tangkap yang dimiliki, yang menyebabkan hasil tangkapannya kurang maksimal dimana hasil tergantung pada musim. Jika hal ini dibiarkan terus menerus akan menyebabkan produksi tangkap nelayan menurun.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Desa Busung Panjang melaksanakan pelatihan pembuatan alat tangkap kepiting atau biasa di kenal dengan nama bubu ketam (bahasa daerah-red) kepada masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai nelayan tangkap kepiting rajungan, di Kantor Desa Busung Panjang, pada Rabu (29/12).
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemdes ini bertujuan untuk membuka ruang ekonomi masyarakat, apalagi sekarang sudah masuk musim utara, maka banyak dari nelayan laut lepas tidak bisa melaut.
Kepala Desa Busung Panjang, Norbaryansyah mengatakan, Pemdes Busung Panjang akan membuat sebanyak 900 unit bubu ketam pada pelatihan kali ini.
“Alhamdulillah, sebanyak 90 orang nelayan pesisir mengikuti pelatihan ini, saya harap langkah nyata yang kami lakukan ini mampu memberikan dampak pada perekonomian masyarakat untuk menghadapi musim utara ini,” ucap pria yang akrab disapa Ryan ini.
Lanjut Ryan, kegiatan pelatihan akan dilaksanakan selama 4 hari, setelah pelatihan selesai para masyarakat yang ikut akan diberikan upah dari hasil bubu yang mereka buat.
“Dalam pelaksanaan pelatihan ini ada simbosis mutualisme, masyarakat terbantu dan pihak Desa juga mendapatkan PADes,” jelas Ryan.
Kegiatan pelatihan juga di hadiri Camat Posek, Tenaga Ahli dan Pendamping Desa. (Iwan)