Natuna Menuju KAPET Terintegrasi Berbasis Maritim, Gerbang Ekonomi Indonesia ke Asia

0
63
Ket Foto : Dari Kanan ke kiri, Raja Mustakim (Pengusaha), Cen Sui Lan (Bupati Natuna) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (Menteri Transmigrasi), Ahmad Sopian (Kadis PTSP Pemkab Natuna), berfhoto seusai Diskusi Kapet Baru Natuna di Ruang Kerja Menteri Transmigrasi pada Selasa (22/4)

Jakarta – Natuna sedang menapaki babak baru sebagai pusat pertumbuhan ekonomi strategis berbasis maritim. Pemerintah pusat dan daerah tengah menyusun langkah konkret menjadikan kabupaten kepulauan di ujung utara Indonesia ini sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Terintegrasi Berbasis Maritim, membuka akses langsung ke sembilan negara di kawasan Asia Timur dan Tenggara.

Rencana ambisius ini menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan intensif antara Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara dan Bupati Natuna, Cen Sui Lan, Selasa (22/4), di Ruang Kerja Menteri, Kalibata, Jakarta.

30.000 Hektare untuk Masa Depan Ekonomi Maritim Indonesia

KAPET akan dikembangkan di atas lahan 30.000 hektare milik Kementerian Transmigrasi di Pulau Bunguran Besar, yang akan disulap menjadi kawasan ekonomi terpadu maritim. Lokasi ini dinilai sangat strategis karena berada di simpul penting Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan II, jalur pelayaran internasional yang menghubungkan Indonesia dengan Tiongkok, Vietnam, Thailand, Malaysia, Kamboja, Filipina, Brunei Darussalam, Singapura, hingga Taiwan.

“Kita ingin menjadikan Natuna bukan hanya sebagai pintu gerbang ekonomi, tetapi juga sebagai simpul strategis maritim nasional dan regional,” tegas Menteri Iftitah.

Dalam waktu dekat, Menteri Iftitah akan memimpin kunjungan langsung ke Natuna bersama jajaran pejabat eselon I untuk meninjau dan memantapkan strategi pengembangan kawasan tersebut.

KEK Industri Natuna Mendorong Ekosistem Investasi Maritim

Selain KAPET, Natuna juga tengah menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri seluas 557 hektare, yang akan melengkapi ekosistem industri maritim. KEK ini dirancang untuk mempercepat pertumbuhan investasi dan membuka peluang usaha di sektor pengolahan hasil laut, logistik, energi terbarukan, dan teknologi perbatasan.

Bupati Natuna Cen Sui Lan menyampaikan optimismenya bahwa dengan sinergi pemerintah pusat dan daerah, Natuna akan menjadi ikon pembangunan ekonomi perbatasan Indonesia.

“Ini momentum emas bagi Natuna. Dengan dukungan penuh dari pusat, kami siap membuka gerbang investasi dan mempercepat pembangunan infrastruktur maritim yang strategis,” ujar Cen.

Dukungan Penuh dari Kementerian dan Instansi Terkait

Pertemuan strategis ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Sekjen Kementerian Transmigrasi Danton Ginting, Dirjen PPKT Sigit Mustofa Nurdin, Dirjen Pengembangan Ekonomi Velix V. Wanggai, dan Staf Ahli Menteri Ismail. Dari pihak Pemkab Natuna, turut hadir Ahmad Sopian, Kepala Dinas PMPTSP.

Dengan langkah ini, Natuna tak lagi hanya dikenal sebagai wilayah perbatasan, tetapi sebagai simpul penting konektivitas ekonomi maritim Indonesia di kancah regional dan global.

KAPET Terintegrasi Berbasis Maritim adalah konsep pengembangan kawasan ekonomi terpadu yang fokus pada potensi kelautan dan perikanan, serta konektivitas maritim sebagai penggerak utama ekonomi wilayah.

Dalam konteks Natuna, KAPET Terintegrasi Berbasis Maritim adalah rencana besar pemerintah pusat dan daerah untuk menjadikan Natuna sebagai:

– Simpul strategis ekonomi dan logistik di kawasan perbatasan utara Indonesia,

– Pusat pertumbuhan industri kelautan, perikanan, dan energi,

– Gerbang konektivitas langsung ke 9 negara Asia, termasuk Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Filipina,

– Sebagai zona prioritas pengembangan pelabuhan dan bandara internasional yang terintegrasi dengan kawasan industri dan pemukiman baru.

Dengan lahan 30.000 hektare HPL di Pulau Bunguran Besar yang disiapkan, KAPET ini bukan sekadar proyek ekonomi, tapi juga strategi geopolitik untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di wilayah maritim utara.

Editor : Papi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini