Menparekraf Sandiaga Uno Tinjau Taman Pemancingan Poyotomo di Bintan

0
51
Ket Foto : Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno, bersama Gubernur Ansar Ahmad dan Bupati Bintan Roby Kurniawan, melakukan peninjauan di Taman Pemancingan Poyotomo (Poyotomo Fishing Park), Bintan, pada Minggu (31/12).

Bursakota.co.id, Bintan – Dalam kunjungan kerja ke Kepulauan Riau, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, bersama Gubernur Ansar Ahmad dan Bupati Bintan Roby Kurniawan, melakukan peninjauan di Taman Pemancingan Poyotomo (Poyotomo Fishing Park), Bintan, pada Minggu (31/12).

Sandiaga Uno ingin melihat secara langsung pemulihan sektor pariwisata setelah pandemi, dan melaporkan peningkatan kunjungan yang signifikan terutama oleh wisatawan domestik.

Namun, diharapkan adanya peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura.

Menurut Sandiaga Uno, wisata alam menjadi tren terbaru dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan lebih dari 50 persen wisatawan yang tertarik pada wisata alam, budaya, dan petualangan.

“Dalam kunjungan ini, kami melihat adanya budaya Melayu yang ditampilkan sebagai bagian dari daya tarik wisata alam ini. Ada juga destinasi favorit seperti Taman Pancing Poyotomo dan kami melihat bahwa durian menjadi salah satu daya tarik di sini,” ujarnya.

“Kami mendukung perkembangan ini. Dari 10 Ha yang dikembangkan, baru 6 Ha yang dikelola. Dengan peningkatan kunjungan, kami berharap perkembangannya semakin baik di masa depan.”

Menparekraf juga memberikan masukan terkait potensi pariwisata Kepri, salah satunya adalah wisata edukasi, terutama yang berhubungan dengan flora dan fauna.

“Di sini terdapat ekosistem alam yang unik, mungkin tidak ditemui di Malaysia atau Singapura. Ini bisa menjadi destinasi untuk program-program edukasi sekolah,” katanya.

Sandiaga Uno juga menyoroti tren wisata korporasi yang berkembang, dengan basis bonding atau pengikatan kebersamaan.

“Kami menyarankan agar tema-tema korporasi diarahkan ke sini dengan fokus pada pelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan. Inilah yang menarik saat ini,” ungkapnya.

Terakhir, ia menekankan tentang tren wisata menanam pohon. “Kami sedang mencari destinasi wisata di mana kami bisa melaksanakan kegiatan penanaman pohon,” tandasnya.

Misalnya, ketika kami melakukan Rakornas di Bandung, ada 155 kiloton karbon yang perlu di offset. Kami mencari lokasi wisata di mana kami bisa menanam pohon sebagai bagian dari kegiatan ini.

Editor : Dika

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini