Siak – Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, mengungkapkan bahwa hasil reses masa sidang I yang dilakukan oleh 40 anggota DPRD Siak pada awal November 2024 lalu, mencerminkan tingginya harapan masyarakat terhadap pemerataan pembangunan di seluruh wilayah kabupaten. Aspirasi yang paling banyak disuarakan mencakup sektor infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, yang dianggap masih belum merata.
“Secara garis besar, masyarakat kita masih menginginkan pemerataan pembangunan dari semua sektor. Berbeda daerah, berbeda pula permasalahannya. Aspirasi ini semua kita serap dan kita tindaklanjuti agar dapat diprioritaskan pada anggaran berikutnya,” ungkap Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan, Minggu (1/12/2024).
Indra menyebutkan bahwa kebutuhan infrastruktur seperti jalan yang memadai dan penyediaan air bersih menjadi isu mendesak yang terus disuarakan oleh masyarakat, khususnya di daerah-daerah pinggiran. Kedua aspek ini dianggap sebagai kebutuhan dasar yang sangat penting untuk menunjang aktivitas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kita tidak bisa menutup mata bahwa ada daerah yang masih sulit diakses karena infrastruktur jalannya belum memadai. Penyediaan air bersih pun masih menjadi masalah di beberapa wilayah. Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah,” katanya.
Sektor pendidikan juga menjadi sorotan penting dalam reses ini. Masyarakat mengeluhkan minimnya fasilitas sekolah di daerah terpencil, kondisi beberapa sekolah yang hampir rusak, serta kurangnya kesejahteraan guru, baik yang berstatus PNS maupun non-PNS.
Indra menekankan perlunya optimalisasi penggunaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD agar dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Kita harus memastikan dana tersebut tepat sasaran, termasuk untuk meningkatkan fasilitas di sekolah-sekolah terpencil dan membantu anak-anak yang kurang mampu untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka,” jelasnya.
Selain itu, Indra meminta agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih kepada anak-anak tidak mampu melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya. Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Pemenuhan anggaran untuk kebutuhan pendidikan harus lebih diperhatikan. Hal ini penting agar kita bisa bersama-sama mencapai tujuan pendidikan nasional secara komprehensif,” tambahnya.
Di sektor kesehatan, aspirasi yang disampaikan masyarakat mencakup peningkatan fasilitas kesehatan di puskesmas-puskesmas daerah terpencil, penyediaan tenaga medis yang memadai, dan kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan, terutama bagi masyarakat kurang mampu.
Sebagai Ketua DPRD, Indra menegaskan bahwa pemerintah daerah akan berkomitmen penuh untuk merealisasikan aspirasi masyarakat tersebut. Ia berharap program-program yang dirancang pemerintah kedepan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan memberikan dampak nyata di lapangan.
“Kita ingin memastikan bahwa semua pembangunan yang dilakukan pemerintah benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Pemerintah tetap komitmen dalam membangun dan mensejahterakan masyarakat,” tegas Indra.
Indra menambahkan bahwa pemerataan pembangunan di semua sektor harus menjadi prioritas utama, terutama untuk wilayah-wilayah yang selama ini merasa tertinggal. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga soal bagaimana kita meningkatkan kualitas hidup masyarakat di semua aspek. Ke depan, aspirasi ini akan menjadi pedoman penting bagi kami untuk menyusun program pembangunan yang lebih efektif,” pungkasnya.
Hasil reses tahap I ini menunjukkan bahwa masyarakat Siak masih menghadapi banyak tantangan di sektor infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Komitmen pemerintah daerah untuk mendengarkan dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat sangat diperlukan agar tujuan pemerataan pembangunan dapat tercapai, serta kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara menyeluruh.(Bk/Adi)