Bursakota.co.id, Lingga – Desa Tajur Biru, Kecamatan Temiang Pesisir, Kabupaten Lingga, baru-baru ini mendapatkan pembangunan menara Tower Base Transceiver Station (BTS).
Kehadiran BTS ini seharusnya memberikan dampak positif bagi warga sekitar untuk menikmati layanan komunikasi dan internet.
Namun, kenyataannya, sejumlah warga justru mengalami kesulitan dalam mengakses jaringan internet.
Meskipun menara BTS telah dibangun, sejumlah warga pelanggan pengguna data internet mengeluhkan jaringan seluler yang tidak berfungsi sama sekali.
Sinyal sering menghilang, menyebabkan akses komunikasi dan internet terputus.
Seorang tokoh masyarakat Desa Tajur Biru, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan ketidakpuasannya terhadap situasi ini.
Ia mengungkapkan bahwa pihak terkait lamban dalam mengatasi masalah sinyal tersebut.
“Saya bingung dengan jaringan tower yang berlokasi di Tajur Biru ini, padahal BTS ini merupakan milik Telkomsel. Tetapi jaringan dari dulu tidak pernah normal,” ujarnya pada Selasa, 2 Juli 2024.
Ia juga menambahkan bahwa masalah terputusnya jaringan hanya terjadi di atas bukit, sementara desa tetangga tidak mengalami gangguan yang sama.
“Anehnya bahwa masalah sering terputusnya jaringan hanya ada di atas bukit sementara untuk jangkauan desa tetangga itu tidak berdampak. Gak hari ini aja jaringan internet BTS itu putus-putus, sebelumnya pun kerap begini,” katanya dengan nada kesal.
Warga lainnya juga menyuarakan keluhan serupa mengenai jaringan internet yang sering tidak berfungsi. Mereka merasa pembelian paket data Telkomsel menjadi tidak berguna.
Warga Desa Tajur Biru berharap adanya perbaikan segera, terutama untuk sinyal Telkomsel. Mereka meminta pihak terkait untuk membantu mengatasi keluhan jaringan internet yang sering terputus.
“Kami mohon pihak terkait bisa membantu untuk mengatasi keluhan jaringan internet Telkomsel yang sudah sering putus ini. Hal ini bukan hanya terjadi di Desa Tajur Biru, desa lain pun sering mengalami hal yang sama seperti di Desa Mamut, Kecamatan Senagang, Dusun II Tukul Desa Pasir Panjang, Kecamatan Bakung Serumpun, dan Desa Mensanak, Kecamatan Katang Bidare,” tutupnya.
Permasalahan jaringan internet di desa-desa tersebut memerlukan perhatian serius agar masyarakat dapat menikmati layanan komunikasi dan internet yang layak.(Bk/Iwan)