Mardian : Tak Elok Kalau Membuat Isu yang Tidak Jelas Sumbernya, Kasian Masyarakat dan Petani

0
677

Bursakota.co.id, Lingga – Masyarakat Kabupaten Lingga mengaku kecewa dengan pemberitaan soal beras yang tidak dinikmati oleh masyarakat, yang dirilis beberapa media lokal yang sarat dengan kepentingan politk, dan mereka berharap pihak-pihak luar tidak mengadu domba masyarakat dengan isu-isu yang tidak tidak benar dan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu.

“Saya sudah makan beras itu, dan kami sebagai masyarakat merasakannya sendiri bagaimana rasa beras dari hasil sawah tersebut, jadi jangan sampai ada pihak-pihak dari luar yang membuat berita yang tidak sesuai dengan fakta dilapangan,” ujar Rudi Purwonugroho, salah satu warga di Kabupaten Lingga, Minggu (01/11/2020).

Menurut Rudi dirinya sudah menikmati beras tersebut sebanyak dua kali, pertama saat dibagikan secara gratis saat panen perdana di Desa Panggak darat, kemudian dirinya bersama keluarga sempat membeli sendiri sebanyak dua kilogram, untuk dimasak sendiri dikeluarganya.

“Jadi kalau yang datang secara tiba-tiba atau bukan domisili di Lingga langsung mengklaim tidak dinikmati, memang sampai saat ini beras itu tidak dijual keluar Lingga,” sebutnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Mardian salah satu warga Pulau Singkep, menurut Mardian dirinya sudah pernah membeli beras tersebut dari Desa Panggak Darat langsung, karena beras tersebut memang sampai saat ini belum dijual dipasaran, sehingga jika ingin menikmatinya dapat membeli langsung ke petani.

“Rasanya pera atau pulan kalau dimakan, tapi disarankan untuk penderita diabetes tidak mengkonsumsi terlalu banyak, karena kadar gulanya masih tinggi karena itu sawah baru,” ujarnya.

Mardian juga menyayangkan ada pihak-pihak dari luar yang mengklaim bahwa masyarakat Lingga tidak menikmati beras tersebut, karena menurutnya meski tidak semua masyarakat Lingga, namun beberapa warga yang tinggal disekitar sawah dan masyarakat yang ingin mencoba beras tersebut dapat langsung membeli disawah.

“Tidak elok kalau membuat isu yang tidak jelas sumbernya, kasian masyarakat dan para petani yang sudah bekerja keras untuk menghasilkan beras asli dari Kabupaten Lingga,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Desa Panggak Darat Zulmafariza beberapa waktu yang lalu, saat panen dimasa Pandemi mengatakan, sejak tahun 2020 ini, sudah ada 77,6 ton beras yang dihasilkan dari sawah Desa Panggak Darat. Dan sebagian sudah disalurkan kepada masyarakat melalui bazar, kemudian ada juga yang disumbangkan saat pandemi COVID-19 yang lalu.

“Sebagian lagi masih kami simpan, nantinya akan dikelola BUMDes untuk pemasarannya, yang kita rencanakan disekitar wilayah Lingga dulu,” sebutnya.

Laporan : Iwan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini