Bursakota.co.id, Anambas – Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), Yessi Susilawati memantau lansung pelaksanaan pembelajaran secara daring di sekolah-sekolah pada Senin (29/03) lalu, di kecamatan Palmatak.
Kegiataan tersebut, merupakan rangkaian kunjungan kerja KPPAD Kabupaten Kepulauan Anambas di tahun 2022, sebelumnya pihak mereka juga telah menyambangi sekolah-sekolah yang ada di pulau Siantan dan kecamatan Siantan Selatan.
Wakil Ketua Komisi KKPAD KKA, Yessi Susilawati mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana mekanisme pembelajaran di sekolah-sekolah yang ada di Anambas selama masa pandemi covid-19.
Dimana saat ini Kabupaten Kepulauan Anambas, untuk sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertam (SMP) masih dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, serta di tambah lagi dengan sistem pembelajaran Daring (online).
“Jadi kami dari KPPAD melakukan pengawasan dengan turun ke lapangan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan pembelajaran secara daring terlaksana dengan benar,” jelasnya kepada wartawan bursakota.co.id pada Rabu, (30/03/2022) melalui telephone.
Dirinya juga mengatakan, secara kualitas pembelajaran jarak jauh pasti sangat berpengaruh pada kemampuan anak dalam menerima dan memahami pembelajaran yang diberikan oleh para guru, apa lagi dengan keterbatasan akses internet sehingga menyulitkan bagi sebagian masyarakat.
“Kita tahu bahwa keterbatasan ini bukanlah semata terjadi pada Indonesia saja bahkan dunia luar pun ikut merasakan dampak yang kurang baik ini. Selama pembelajaran jarak jauh mau tidak mau pihak orang tua, sekolah serta pihak penyedia layanan kuota internet harus saling bersinergi dalam rangka mensukseskan proses pembelajaran secara daring ini,” katanya.
Yessi menyebutkan, dari hasil pantauan di lapangan pihak mereka menemukan ada beberapa sekolah yang memang kesulitan dalam memberikan materi pelajaran dan tidak jarang para guru mendatangi langsung dari rumah ke rumah demi terlaksananya pelaksanaan pembelajaran daring yang benar.
“Untuk menyampaikan materi guru-guru disekolah juga mendatangi langsung kerumah-rumah anak dididik mereka,” sebutnya.
Kemudian, ia berharap dengan adanya penerapan PTM terbatas ini siswa-siswi akan mendapatkan hak pendidikannya dengan baik dan benar sesuai dengan aturan undang-undang Perlindungan Anak. Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk menghindari learning loss saat ini adalah dengan menggelar pendidikan tatap muka namun masih dalam jumlah ataupun dengan kondisi yang terbatas.
“Kami berharap dengan adanya PTM terbatas anak-anak bisa menerima pembelajaran dengan baik dan bener dan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan secara rutin serta penerapan kebiasaan hidup bersih selama berada di lingkungan sekolah. Maka dari inilah peran dan tanggung jawab kami dalam upaya pengawasan di masa pandemi covid 19 untuk memastikan bahwa anak2 senantiasa sehat dan terhindar dari bahaya covid 19,” harap Yessi. (Jun).