Bursakota.co.id, Natuna – Pemerintah Daerah (Pemda) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) gelar bazar pangan murah atau operasi pasar di Pantai Piwang, dalam rangka pengendalian inflasi, akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Bupati Natuna Wan Siwandi menyampaikan dalam rangka mengendalikan inflasi akibat penyesuaian harga BBM di daerahnya, Tim pengendali inflasi daerah bekerjasama dengan Bank Indonesia serta UMKM lokal menggelar pasar murah.
“Kegiatan ini menjadi langkah strategis yang diambil pemerintah untuk menanggulangi inflasi pangan di Daerah. Kita berharap Operasi Pasar seperti ini dapat menjadi solusi dari masalah sosial baik inflasi pangan dan kelangkaan bahan pangan,” ucapnya di pantai piwang, Minggu (18/12).
Ia mengatakan akan terus berusaha untuk mengadakan bazar pangan murah itu, agar masyarakat bisa terbantukan, mengingat saat ini ekonomi masyarakat melemah, akibat Covid-19.
“Kita harap Operasi Pasar dapat di agenda secara berkala dengan bekerjasama dengan UMKM lokal,” ujarnya.
Terkait keterediaan barang, Wan Siswandi mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir, sebab timnya akan terus melakukan pengawasan agar stok dan harga tetap stabil.
“Pemerintah melalui dinas terkait terus melakukan pemantaaun dan oendataan secara berkala,” tuturnya.
Wan Siwandi menyarankan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan perkarangan dan lahan kosong untuk dijadikan kebun mandiri, sehingga dapat menghasilkan sayur dan bahan pokok secara mandiri.
“Natuna ini banyak sekali potensinya sehingga kami mengajak masyarakat selain memaksimalkan hasil laut kita juga bisa memanfaatkan lahan kosong atau perkarangan untuk dijadikan kebun yang bisa ditanami sayuran dan kebutuhan bumbu dapur lainnya. Sehingga semakin banyak produsen bahan pangan dapat mengimbangi masyarakat yang kosumtif,” pungkasnya.
Sementera Sekretaris Dinas Prindustrian, Perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah (Disperindagkop UKM) Firdaus mengatakan bazar pangan murah itu merupakan gerakan nasional penanggulangan inflasi pangan (GNPIP), yang disebabkan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Gerakan itu diselenggarakan diseluruh daerah termasuk Natuna.
Ia menyebut sepanjang ditahun 2022, Pemda Natuna sudah dua kali menggelar bazar pangan murah dan diusahakan akan digelar kembali pada tahun depan, sebab atusiasme masyarakat cukup tinggi.
Adapun pangan yang dijual meliputi tanaman hortikultura, dan sembilan bahan pokok lainnya (sembako).
Ia menerangkan selisih harga bazar pangan murah dan bazar pada umumnya sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 rupiah.
“Minyak dipasar harganya Rp 15.000 disini (bazar pangan murah) Rp 14.000,” ujarnya.
Selanjutnya, terlihat badan urusan logistik (Bulog) turut andil dan membuka lapak di bazar itu.
Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bulog Ranai, Sri Wahyuni mengatakan khusus di bazar pangan murah, harga beras yang dijual dibawah harga toko.
“Ditoko per kg Rp 9.800 ribu, disini bazar pangan murah Rp 9.000,” ujarnya.(Bk/Dika)