Baubau – Ketua Bidang (Kabid) Immawati Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Baubau mengecam keras dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di salah satu kampus ternama di Baubau.
Dugaan kasus ini mencuat setelah beberapa korban mulai berani berbicara dan melaporkan kejadian yang mereka alami.
Kabid Immawati IMM Baubau, Amai menegaskan bahwa kekerasan seksual, dalam bentuk apa pun, tidak dapat ditoleransi dan harus diselesaikan dengan serius.
“Kami mengecam tindakan tidak bermoral ini dan menuntut pihak kampus untuk mengusut tuntas kasus ini agar ada keadilan bagi para korban,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kampus sebagai ruang aman bagi mahasiswa dan menekankan bahwa lingkungan akademik harus terbebas dari segala bentuk kekerasan, termasuk pelecehan seksual. “Mahasiswa, khususnya perempuan, harus merasa aman dan nyaman dalam menuntut ilmu tanpa takut mengalami pelecehan. Kami mendesak kampus segera mengambil langkah konkret dalam menangani kasus ini,” tambahnya.
PC IMM Baubau, melalui bidang Immawati, menyatakan kesiapan mereka untuk mendampingi korban serta mendorong adanya kebijakan kampus yang lebih tegas dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual.
Sebagai langkah pencegahan, IMMawati Amai akan menginisiasi edukasi dan kampanye kesadaran terkait pelecehan seksual di lingkungan kampus, serta mendorong pembentukan kebijakan yang lebih kuat dalam menangani kasus serupa
Kami mengajak seluruh mahasiswa dan civitas akademika untuk bersatu dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman, bebas dari pelecehan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan dan keadilan. Kami juga membuka kanal aduan bagi mahasiswa yang mengalami atau menyaksikan kasus pelecehan agar dapat segera ditindaklanjuti
“Kami juga mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk bersatu melawan pelecehan seksual dan menciptakan budaya akademik yang lebih sehat dan berkeadilan,” tutupnya.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan, dan IMM Baubau akan terus mengawal perkembangan serta mendukung langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk memastikan keadilan bagi korban.
Laporan : Haris
