Jalan Hotmix Dua Jalur Menuju Pasar Bantuan Jepang Dibangun Tahun Ini

0
367
Lokasi jalan hotmix dua jalur yang akan dibangun sebagai akses pendukung menuju pasar bantuan Jepang di Natuna

Bursakota.co.id, Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna, melalui Dinas PUPR akan membangun jalan hotmix dua jalur sebagai akses menuju pasar bantuan pemerintah Jepang yang akan dibangun di sekitar pasar rakyat kota Ranai.

Pasar modern tersebut, merupakan bantuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), melalui dana hibah.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Natuna Marzuki menyampaikan, tahun ini melalui APBD sudah mengalokasikan dana untuk pembangunan jalan hotmix dua jalur sebagai akses menuju pasar bantuan Jepang tersebut.

“Jalan Gang depan SD Negeri 01 akan diperlebar menjadi dua jalur, sabagai akses masuk ke pasar. Bangunan yang ada di depan dan belakang jalan akan dibongkar, dananya sudah dialokasikan melalui APBD tahun ini,”terang Marzuki, Senin (19/07).

Lebih lanjut, Marzuki menjelaskan untuk bangunan rumah dan tanah yang terkena gusur pelebaran jalan hotmix dua jalur sudah dibebaskan oleh Dinas Perkim Kabupaten Natuna.

“Bangunan rumah dan tanah itu sudah dibebaskan oleh Perkim, Dinas PU membangun jalan hotmix dua jalur sebagai akses pendukung, kemudian pasar dibangun oleh Kementerian Perikanan melalui dana hibah,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Natuna, Zakimin menyampaikan pembangunan pasar bantuan pemerintah jepang akan di bangun sejajar dengan pasar tradisional yang ada di kota Ranai saat ini.

Pembangunanya masih dalam tahap pengurusan izin amdal dan izin-izin lainya. Pasar tersebut targetnya selesai dalam waktu tiga tahun.

“Dana untuk bangun pasar itu sekitar Rp57 milyar, targetnya selesai dalam waktu tiga tahun hingga 2023. Pembangunan agak terhambat karena masa pandemi Covid-19, namun sudah kita mulai,”ujar Zakimin.

Adapun lokasi pembangunan pasar berada di tepi laut, sejajar dengan pasar tradisional yang ada saat ini. Bangunan pasar termasuk megah dengan anggaran lebih kurang Rp57 milyar.

“Dana hibah dari pemerintah Jepang itu sekitar Rp100 milyar. Rp57 milyar untuk pembangunan pasar dan sisanya digunakan untuk pembangunan sarana di SKPT Selat Lampa,”terang Zakimin.***don

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini