Oleh : Fakhrizka Andriman
1STIE Pembangunan, Tanjungpinang, Indonesia
Email: 1 fakhriandriman21@gmail.com
Proses yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan atau sumber daya manusianya dikenal sebagai manajemen kinerja.
Manajemen kinerja adalah fondasi utama kesuksesan setiap organisasi. Ini adalah disiplin yang mengintegrasikan tujuan individu karyawan dengan tujuan organisasi, dengan tujuan mencapai kinerja yang optimal di seluruh spektrum. Dalam upaya mencapai tujuan ini, manajemen kinerja memandang karyawan sebagai lebih dari sekadar sumber daya, melihat mereka sebagai individu yang memiliki peran sentral dalam pencapaian tujuan organisasi.
Menurut (Briscoe & Claus, 2008), manajemen kinerja adalah sistem dimana sebuah organisasi menetapkan tujuan, menentukan standar kinerja, menunjuk karyawan untuk melakukan pekerjaan dan sekaligus mengevaluasinya, memberi umpan balik, menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan, dan memberi imbalan kepada
karyawan.
Dalam era dinamis dan kompetitif saat ini, manajemen kinerja menjadi lebih dari
sekadar praktik administratif. Ini adalah filosofi yang mendorong keselarasan tujuan, baik yang bersifat finansial maupun non-finansial, antara individu dan organisasi.
Dalam konteks ini, manajemen kinerja bukan hanya tentang menetapkan tujuan, menilai kinerja, atau memberikan umpan balik. Ini adalah proses menyeluruh yang mencakup pemahaman mendalam tentang kebutuhan karyawan, mengakui bahwa mereka adalah manusia yang memiliki emosi, kepribadian, dan kebutuhan.
Dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, manajemen kerja yang efektif diperlukan inovasi yang juga menyesuaikan dengan dinamika perusahaan dan organisasi yang ada.
Inovasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan dalam manajemen kinerja.
Inovasi dalam manajemen kinerja dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan
organisasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa inovasi dapat menjadi faktor penentu kinerja perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Dalam dunia bisnis yang
terus berubah, organisasi yang mampu menciptakan dan mengimplementasikan praktikpraktik manajemen kinerja yang inovatif akan memiliki keunggulan yang signifikan dalam membangun tim berkinerja tinggi.
Manajemen kinerja yang inovatif memahami bahwa karyawan adalah lebih dari sekadar alat produktif. Mereka adalah individu dengan motivasi, tujuan, dan kebutuhan pribadi. Ini memerlukan pendekatan yang lebih holistik dan personal.
Di bawah ini, kami akan menjelaskan bagaimana inovasi dalam manajemen kinerja menciptakan keselarasan
tujuan yang kuat dan membantu dalam membangun tim berkinerja tinggi:
1. Keselarasan Tujuan yang Menyeluruh
Inovasi dalam manajemen kinerja mendorong keselarasan tujuan yang mendalam. Ini tidak hanya berarti menetapkan tujuan organisasi dan mengevaluasi karyawan
berdasarkan sejauh mana mereka mencapainya. Ini juga melibatkan pengenalan tujuan individu karyawan dan menciptakan hubungan antara tujuan ini dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, manajemen kinerja berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi secara efektif.
2. Pengukuran Kinerja yang Lebih Komprehensif Inovasi dalam manajemen kinerja mencakup pengukuran kinerja yang lebih komprehensif. Selain target kuantitatif, ini mencakup kualitas kinerja, kontribusi terhadap tim, dan kolaborasi dengan rekan kerja. Pengukuran yang lebih holistik ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kontribusi karyawan terhadap organisasi.
3. Umpan Balik yang Berkelanjutan dan Dukungan Manajemen kinerja yang inovatif mendorong umpan balik yang berkelanjutan dan dukungan yang terus-menerus. Ini melibatkan pemberian umpan balik secara teratur, bukan hanya selama penilaian tahunan. Dukungan dalam bentuk pelatihan, pengembangan, dan perubahan yang diperlukan adalah kunci dalam menciptakan tim berkinerja tinggi.
4. Budaya Inovasi
Untuk menerapkan inovasi dalam manajemen kinerja, budaya organisasi juga harus inovatif. Organisasi harus mendukung gagasan baru, menghargai eksperimen, dan mendorong kolaborasi antar tim. Budaya yang mendukung inovasi akan mendorong karyawan untuk terus mencari cara-cara baru untuk meningkatkan kinerja mereka.
5. Pemanfaatan Teknologi
Teknologi adalah alat penting dalam mendorong inovasi dalam manajemen kinerja. Dengan menggunakan perangkat lunak dan platform yang sesuai, Anda dapat mengumpulkan data yang diperlukan, memberikan umpan balik secara real-time, dan memantau kinerja karyawan dengan lebih baik.
6. Pengembangan Keterampilan Soft Skills Selain pengembangan keterampilan teknis, inovasi dalam manajemen kinerja harus
mencakup pengembangan keterampilan “soft skills” atau keterampilan interpersonal. Ini termasuk keterampilan komunikasi, kepemimpinan, kolaborasi, dan manajemen waktu. Pengembangan keterampilan ini dapat membantu karyawan dalam berinteraksi dengan rekan kerja dan memimpin tim dengan efektif.
7. Dukungan Psikologis
Karyawan yang merasa didukung secara psikologis oleh organisasi mereka cenderung lebih termotivasi dan berkinerja lebih baik. Dukungan psikologis dapat berarti memberikan bantuan dalam mengatasi stres, mengatasi konflik, atau memberikan sumber daya untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dengan mendukung kesejahteraan mental karyawan, organisasi dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kinerja yang optimal.
8. Evaluasi dan Pembelajaran Berkelanjutan Terakhir, penting untuk menyoroti pentingnya evaluasi dan pembelajaran berkelanjutan dalam manajemen kinerja. Karyawan dan tim harus secara teratur mengevaluasi kinerja mereka, mengidentifikasi area perbaikan, dan memahami apa yang telah berhasil. Hal ini membantu dalam pengembangan berkelanjutan dan peningkatan kinerja.
Dengan inovasi dalam manajemen kinerja, organisasi memiliki peluang besar untuk
mencapai keunggulan kompetitif di lingkungan bisnis yang selalu berubah. Integrasi keselarasan tujuan, pengukuran kinerja yang komprehensif, dukungan yang berkelanjutan, dan budaya inovasi membantu menciptakan tim berkinerja tinggi yang dapat mengatasi
tantangan dan mencapai tujuan bersama.Memperlakukan karyawan sebagai individu dengan
kebutuhan, potensi, dan tujuan pribadi adalah langkah penting dalam menciptakan manajemen kinerja yang inovatif. Ini bukan sekadar tentang kuantitas pekerjaan yang diselesaikan, tetapi juga kualitas kinerja dan pengembangan potensi karyawan.
Dukungan berkelanjutan melalui pelatihan, umpan balik berkala, dan penghargaan
untuk kinerja yang baik memastikan karyawan merasa dihargai dan termotivasi. Penggunaan teknologi membantu memantau kinerja secara efisien dan memberikan wawasan yang
diperlukan. Inovasi dalam manajemen kinerja adalah pondasi untuk membangun tim berkinerja tinggi dan mencapai kesuksesan organisasi.
Pendekatan inovatif memberdayakan karyawan untuk tumbuh dan berkembang dalam karir mereka. Di dunia bisnis yang kompetitif dan berubah cepat, manajemen kinerja inovatif adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.***