Bursakota.co.id, Natuna – Bak Gayung Bersambut, mungkin istilah ini paling pas dipakai dalam kegiatan sosialisasi Manajemen Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Natuna di Perusahaan Umum Daerah Tirta Nusa.
Bagaimana tidak, sebagai salah satu perusahaan daerah yang memiliki banyak arsip dan dokumen-dokumen penting, Perumda Tirta Nusa memang diharuskan memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk mengelola arsip di Perumda Tirta Nusa sendiri.
Apalagi sebagai salah satu BUMD, Perumda Tirta Nusa mempunyai kewajiban untuk mengelola arsip dinamisnya, hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan.
Begitu juga dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Natuna sebagai pemilik program tentang kearsipan memang sudah seharusnya melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pihak BUMD agar bisa memanfaatkan program ini untuk kearsipan yang lebih baik.
Direktur Utama Perumda Tirta Nusa, Zaharuddin mengatakan ada tujuan khusus yang ingin dicapai oleh Perumda Tirta Nusa yakni untuk memantapkan sistem kearsipan dan menyesuaikan dengan aturan kearsipan yang berlaku.
“Untuk itu kegiatan ini kita laksanakan guna memperbaiki sistem kearsipan kita yang sekarang agar lebih tertata dengan baik dan benar,” terang Zaharuddin di Kantornya pada Selasa (27/02/2024).
Lanjut Zaharuddin, pada hakikatnya kegiatan sosialisasi tersebut ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi karyawan untuk mengurus surat menyurat agar sesuai dengan tatanan dan kaedah yang baku dalam sistem kearsipan.
“Kami dari jajaran perumda Tirta Nusa sangat berterimakasih kepada pihak Dinas Pepusip Kabupaten Natuna atas bimbingan yang diberikan,” ungkap Zaharuddin.
Namun demikian, Zaharuddin berharap Dinas Perpusip tidak hanya sebatas memberikan pelatihan namun lebih kepada bimbingan sampai seluruh jajarannya dinyatakan bisa dan mampu melaksanakan tugas kearsipan tersebut.
Sementara ditempat terpisah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kabupaten Natuna, Erson Gempa Afriandi menjelaskan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan tengah mengejar target pelatihan pengelolaan dan penataan arsip yang baik kepada seluruh jajaran pemerintah daerah mulai dari tingkat tertinggi sampai ke yang paling rendah.
“Untuk saat ini kita sudah melakukan sosialisasi dan pelatihan di 20 OPD, 3 Kecamatan, 16 Desa dan 1 BUMD, kegiatan masih terus berjalan,” sebutnya.
Erson berharap setelah mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Perpusip, para peserta dapat menerapkan di organisasi tempat mereka bekerja.
“Saat ini kita melihat banyak sekali dinas, badan mupun perusahaan daerah yang harus menyewa gedung untuk menyimpan arsip milik mereka, dengan pelatihan ini kita berharap adanya efisiensi dalam pengelolaan arsip sehingga mereka tak perlu mengeluarkan biaya lebih,” imbuhnya.
Apalagi lanjut Erson, saat ini pengelola arsip yang baik menjadi salah satu penilaian dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Menpa RB).
Bahkan pada tahun 2023 lalu Kabupaten Natuna mendapatkan penghargaan berupa piagam dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) kepada tiga OPD yakni Sekretariat DPRD, Dinas Pariwisata dan BKPSDM dengan kategori baik.
“Tahun ini kita minta para OPD ini melakukan upgrade sistem kearsipan mereka sehingga tahun depan dapat meningkat dari kategori baik menjadi sangat baik,” ungkap Erson.
Terkait hal ini, Erson menghimbau kepada seluruh pihak terkhusus bagi yang sudah mendapatkan pelatihan tentang pengelolaan arsip untuk dapat melakukan pemusnahan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak terjadi penumpukan.
“Sementara bagi yang belum mendapatkan pelatihan secepatnya agar menyurati Dinas Perpustakaan dan Kearsipan agar dapat segera mendapatkan pelatihan terkait pengelolaan arsip di tempatnya masing-masing,” tutup Erson.(Bk/Dika)
