
Bursakota.co.id, Medan – Memasuki hari ke-11, Operasi Keselamatan Toba 2025 yang digelar Polda Sumatera Utara dan jajaran terus menunjukkan hasil signifikan (20/2/2025).
Ribuan kegiatan preemtif dan preventif telah digencarkan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.
Berdasarkan laporan harian dihari ke 11, sebanyak 9.386 kegiatan sosialisasi telah diberikan kepada masyarakat, 901 kepada kendaraan, 1.310 terhadap kondisi jalan, serta 622 langkah preventif pada lingkungan sekitar.
Langkah-langkah ini menjadi bukti bahwa operasi ini tidak hanya berorientasi pada penindakan, tetapi juga bertujuan membangun budaya berlalu lintas yang lebih tertib dan aman di Sumatera Utara.
Meski berbagai upaya persuasif terus dilakukan, penegakan hukum tetap menjadi bagian penting dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman.
Pada hari ke-11, petugas mencatat 175 kasus pelanggaran lalu lintas yang langsung ditindak, termasuk 19 kendaraan yang menggunakan klakson telolet, 89 kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL), 33 kendaraan travel gelap, serta 34 mobil barang yang digunakan untuk mengangkut penumpang secara ilegal.
Selain itu, sebanyak 3.388 pelanggaran lainnya juga ditindak, terdiri dari 46 kasus tilang elektronik statis, 17 tilang elektronik mobile, 985 tilang manual, serta 2.340 teguran. Angka ini mencerminkan bahwa masih banyak pengendara yang belum sepenuhnya sadar akan aturan lalu lintas yang berlaku.
Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., melalui Plt. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar penegakan hukum, melainkan gerakan bersama untuk menciptakan lalu lintas yang lebih aman.
“Kami ingin menanamkan kesadaran bahwa keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Penindakan yang dilakukan bertujuan bukan sekadar memberikan sanksi, tetapi juga memberikan efek jera dan membentuk perilaku berkendara yang lebih tertib,” ujarnya.(r/Jait)