Harap Kelestarian Budaya Tetap Terjaga, Disdikbud Akan Gelar Budaya di Desa-desa 

0
65
Kepal Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hadisun S.Ag ketika memberikan keterangan kepada sejumlah awak media di Kantor Disdikbud

Bursakota.co.id, Natuna – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Natuna akan kembali melaksanakan Gelar Budaya Dendang Piwang tahun 2023.

Kegiatan direncanakan akan dilaksanakan di Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna pada Sabtu malam, 7 Oktober 2023 mendatang.

Hal ini seperti disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hadisun S.Ag.

“Betul, insyaAllah kita akan melaksanakan gelar budaya di Desa Batu Gajah malam minggu nanti,” ungkapnya di Kantor Disdikbud, Bukit Arai pada Selasa (03/10/2023).

Menurut Hadisun, kegiatan gelar budaya dilaksanakan dalam rangka untuk melestarikan budaya daerah khususnya kesenian, adat istiadat dan tradisi masyarakat di Kabupaten Natuna.

Kegiatan ini sudah dimulai dari tahun 2022 lalu dengan berfokus di Pantai Piwang namun di tahun ini pelaksanaan bergeser dengan berkeliling langsung ke Kecamatan dan di Desa-desa.

“Kenapa kita lakukan dengan berkeliling, karena kalau pelaksanaan masih seperti tahun dulu kita fokuskan di Pantai Piwang, kita khawatir para pelaku kesenian ini tidak bisa tampil maksimal karena keterbatasan waktu tampil,” ungkap Hadisun.

Hadisun mejelaskan, dengan dilaksanakan gelar budaya dengan memfokuskan pelaku kesenian yang ada di wilayah itu sendiri maka secara tidak langsung memberikan ruang dan waktu kepada penggiat kesenian untuk bisa menampilkan penampilan terbaiknya.

“Selain itu, kita juga berharap setiap potensi yang ada di desa itu bisa tampil, semua pengisi acaranya kita ambil dari penggiat pelaku budaya setempat baik yang ada di sanggar maupun di sekolah-sekolah di desa itu sendiri, dengan demikian seluruh kesenian yang ada di desa itu bisa ditampilkan,” imbuhnya.

Hadisun berharap dengan dilaksanakan gelar budaya di desa-desa, maka akan tumbuh rasa kepedulian dari masyarakat setempat untuk menjaga serta ikut serta dalam melestarikan kebudayaan itu sendiri.

“Kalau bicara budaya maka tidak bisa hanya diserahkan ke pemerintah saja, tetapi semua pihak harus ambil peduli, sehingga pada prakteknya untuk melestarikan kebudayaan yang kita punya akan menjadi lebih mudah,” tutupnya. (Bk/Dika)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini