Bursakota.co.id, Natuna – Kehadiran lampu hias di Jembatan Kota Ranai Kabupaten Natuna, menuai pro dan kontra ditengah masyarakat. Ada yang memuji kehadiran lampu aneka warna warni itu untuk menambah kecantikan Kota di malam hari, dan menambah daya tarik wisatawan. Namun ada pula yang menilai lampu hias hanya menghabiskan anggaran ditengah prekonomian masyarakat masih serba sulit.
Sorotan masyarakat juga tidak terlepas dari kebiasaan Pemerintah Kabupaten Natuna dalam pengadaan lampu aneka warna yang terkesan hanya sesaat dan hanya membuang anggaran daerah.
Sebut saja lampu hias, di gedung daerah dan jalan masuk kantor Bupati Natuna Bukit Arai. Lampu hias warna warni yang telah menghabiskan anggaran ratusan juta rupiah itu hingga kini sudah tidak terlihat lagi warnanya. Selain itu ada juga lampu hias di Pantai Piwang Kota Ranai yang kurang terawat dan lampu banyak yang hilang.
Kondisi ini tentu sangat disayangkan, pengadaan lampu warna warni jangan hanya untuk kegiatan proyek sesaat, pemerintah daerah melalui dinas teknis harus juga memperhatikan perawatan secara berkelanjutan, sehingga tidak ada yang mubazir.
Adi salah seorang warga, menyambut baik ada lampu hias untuk menambah keindahan kota. Namun ia berharap pemerintah daerah, harus memperhatikan perawatan, dan bukan hanya proyek sesaat.
“Ada lampu hias bagus, menambah semarak suasana, namun jangan hanya sesaat, lihat saja di Bukit Arai dan Gedung Daerah sudah gelap, Pantai Piwang juga tidak terawat lampu banyak yang hilang,”ujar Adi menyoroti keberadaan lampu-lampu hias.
Catatan Redaksi bursakota.co.id, sejak tahun 2019 Pemkab Natuna melalui Dinas terkait, sudah membeli berbagai jenis lampu hias untuk penataan kota dan kantor pemerintahan dengan anggaran daerah mencapai ratusan juta rupiah. Tarbaru, Pemkab Natuna melalui Dinas PUPR membeli lampu hias untuk penataan jembatan Ranai seharga Rp200 juta.
Banyaknya anggaran daerah yang sudah terkuras untuk membeli lampu hias hendaknya menjadi cacatan bagi pemerintah kabupaten Natuna agar keberadaan lampu-lampu hias lebih terwat dan tidak mubazir. ***(red)