Bursakota.co.id, Gowa – PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture (EA) mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan petani Indonesia. Salah satu petani yang memanfaatkan program Electrifying Agriculture ini adalah peternakan ayam milik Farouk Mappaseling Betta dari Desa Moncongloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mampu menghemat biaya operasional sampai 70 persen, Minggu (26/02).
Farouk Mappaseling Betta mengaku turut merasakan dampak positif dengan hadirnya listrik dari PLN ke peternakan ayamnya. Kini, usahanya semakin meningkat, biaya operasional kandangnya kian efisien dan lebih ramah lingkungan.
“Sejak dibuka, peternakan ayam kami sudah panen 2 kali, alhamdulillah dengan bantuan PLN produktivitas dari peternakan ayam saya lebih baik,” ujar Farouk.
Farouk mengatakan, kandang peternakan ayam yang dimilikinya berjumlah 60 ribu ekor dan menggunakan sistem tertutup atau closed house yang membutuhkan penghangat ruangan.
Sebelum menggunakan listrik, dirinya menggunakan gas untuk penghangat dengan biaya sekitar Rp45 jutaan per bulan. Kini melalui program Electrifying Agriculture dengan daya listrik terpasang sebesar 53 kilo Volt Ampere (kVA), kandangnya hanya membutuhkan biaya Rp13 jutaan per bulan.
“Ada penghematan biaya operasional sekitar Rp32 juta per bulan atau sekitar 70 persen,” ungkap Farouk.
Dirinya juga mengapresiasi layanan PLN yang responsif, mengingat peternakannya terletak di daerah pegunungan dan jauh dari pemukiman penduduk. Dia menambahkan, dalam waktu dekat akan melakukan tambah daya listrik ke 197 kVA untuk terus meningkatkan produktivitas peternakan ayamnya dan menargetkan peternakannya menjadi yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 140 ribu ekor.
“Respons PLN sangat baik, dalam tempo waktu kurang dari 1 bulan, peternakan ayam kami sudah teraliri listrik,” kata Farouk.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menyatakan PLN berkomitmen untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. Salah satunya dengan terus meningkatkan jumlah petani dan peternak yang merasakan manfaat program Electrifying Agriculture.
Tercatat jumlah pelanggan per Desember 2022 mencapai 198.028 pelanggan dengan daya tersambung pelanggan EA sebesar 3.248 Mega Volt Ampere (MVA).
“Program Electrifying Agriculture adalah komitmen kami untuk mendukung para pengusaha di bidang agrikultur, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan. Program ini juga merupakan upaya PLN dalam mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin mengatakan, sampai dengan tahun 2022 jumlah pelanggan Electrifying Agriculture di wilayah kerja PLN UID Sulselrabat berjumlah 3.133 pelanggan dengan total daya 182.713 kiloVolt Ampere (kVA).
“Selain mendukung electrifying agriculture, hal ini juga merupakan langkah PLN untuk memenuhi listrik di daerah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Mengingat Desa Moncongloe, kabupaten Gowa yang berada di daerah pegunungan dan jauh dari pemukiman penduduk yang saat ini sudah dapat menikmati pelayanan dari PLN,” pungkas Andy.
Editor : Dika