Bursakota.co.id, Jakarta – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, memimpin Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kepri dalam high level meeting dengan TPID Provinsi DKI Jakarta, Selasa (14/11).
Pertemuan ini mengusung tema “Pengendalian Harga Pangan Di Daerah Non Penghasilan”.
Gubernur Ansar didampingi oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Suryono, yang juga Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri. Di sisi lain, dari Pemprov DKI Jakarta, hadir Asisten Bidang Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI, Sri Haryati, serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Musni Hardi.
Pada kesempatan ini, Sri Haryati dari Pemprov DKI Jakarta memaparkan strategi TPID DKI dalam mengendalikan inflasi, termasuk alokasi anggaran, peran BUMD, sinergi antar lembaga, serta operasi pasar murah dan pangan bersubsidi.
Di sisi lain, Gubernur Ansar Ahmad menjelaskan langkah-langkah kolaborasi Provinsi Kepulauan Riau dalam mengendalikan inflasi. Ini termasuk pemantauan dan pengawasan rutin, operasi pasar, aplikasi harga bahan pokok harian, business matching, serta sinergi dengan Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP) kepri 2023.
Ansar juga menyoroti kolaborasi antardaerah, komunikasi terkait ekspektasi inflasi, kesiapan moda angkutan laut dan udara saat hari libur dan hari besar keagamaan, serta pemantauan stok dan distribusi Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Lebih lanjut, Gubernur Ansar mengungkapkan beberapa inisiatif seperti hadirnya Cold Storage Komoditi Cabai dengan kapasitas 7,5 Ton, pemberian bantuan pertanian, dan program pemaksimalan keuangan desa untuk pertanian, semua itu dalam upaya menjaga stabilitas inflasi.
Ansar menekankan bahwa program kolaborasi ini akan terus dievaluasi guna menjaga stabilitas inflasi sesuai harapan, sambil mengapresiasi kerja sama antara Pemprov Kepri dan DKI Jakarta yang tidak hanya terbatas pada pengendalian inflasi, tetapi juga pada berbagai bidang lainnya.
Editor : Dika
