Gandeng Perusahaan Jerman, Pupuk Indonesia Kembangkan Amonia dan Hidrogen Hijau

0
82
Foto : PT Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya PT Pupuk Iskandar Muda kembali menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau. Kali ini perusahaan pupuk pelat merah ini menjalin kerja sama dengan August Global Investment, perusahaan asal Jerman.

Bursakota.co.id, Lhokseumawe – PT Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya PT Pupuk Iskandar Muda kembali menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau. Kali ini perusahaan pupuk pelat merah ini menjalin kerja sama dengan August Global Investment, perusahaan asal Jerman.

Penandatanganan tersebut dalam rangka mendukung program Net Zero Emission Pemerintah tahun 2060 dan komitmen Pemerintah dalam mengurangi emisi karbon melalui NDC (National Determined Contribution) 2023 serta dengan telah ditetapkannya Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) sebagai lokasi Green Industry Cluster (GIC) oleh Presiden Republik Indonesia

Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif, dan Chairman &CEO August Global Investment Group, Fadi Krikor. Disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dan Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyati di Ruang Sarulla Gedung Kementerian ESDM, Senin (28/8).

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi berharap melalui penandatanganan MoU ini dapat menjajaki pengembangan bersama hidrogen hijau dan amonia hijau.

Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman tersebut merupakan langkah awal dari proses pengurangan emisi karbon yang secara global telah disepakati oleh berbagai pihak.

“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM akan mendukung secara penuh langkah yang telah dimulai oleh Augustus Global Invesment (AGI) dengan menggandeng Pupuk Indonesia, Pupuk Iskandar Muda dan PLN untuk mengembangkan Green Hydrogen di Indonesia,”tuturnya.

Sementara itu Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan bahwa saat ini Pupuk Indonesia sedang dalam tahapan menuju transisi energi dengan beberapa inisiatif strategi diantaranya mengembangkan clean ammonia.

“Kami atas nama Pupuk Indonesia Group mengucapkan terima kasih kepada AGI yang telah memilih area PIM sebagai lokasi pengembangan Green Hydrogen dan lokasi tersebut cukup strategis dan berada di lokasi KEK Arun Lhokseumawe. Kami berharap kerjasama dan kolaborasi ini akan menghasilkan kontribusi bagi masyarakat untuk pengembangan di masa depan,”katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PIM Budi Santoso Syarif menyatakan bahwa PIM mendukung penuh kegiatan di lokasi Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) sebagai bagian pengembangan PIM ke depan.

“Kerjasama ini akan diawali dengan penyusunan kajian bersama dengan tindak lanjut akan dibangun pabrik Green Hydrogen dengan kapasitas 35.000 ton pertahun atau sekitar 180.000 ton pertahun dalam bentuk Green Ammonia. Kerjasama ini nantinya juga akan melibatkan PLN untuk pasokan listrik sebagai driving force untuk elektrolisis air menjadi hidrogen,”ujarnya.

Budi Santoso Syarif menyampaikan terima kasih atas dukungan Kementerian ESDM yang telah mendukung penuh terlaksananya kegiatan hari ini. Sebagai langkah pertama pasca penandatanganan Nota Kesepahaman, para pihak akan membentuk tim bersama untuk menyusun kajian dan memastikan semua aspek yang diperlukan untuk pembangunan pabrik Green Hydrogen di IMIA dapat dipenuhi termasuk perizinan dan memastikan dampak positif yang seluas-luasnya bagi stakeholder serta diharapkan akan memacu pertumbuhan iklim investasi di Aceh.

“Penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini menjadi langkah awal bagi PIM dan Pupuk Indonesia dalam mengembangkan Clean Industry di masa depan dimana saat ini baik dari sisi PIM maupun Pupuk Indonesia sebagai fokus untuk mengembangkan Blue dan Green Ammonia,” sebutnya.

Nota Kesepahaman ini akan menjadi starting point yang sangat prestisius bagi semua pihak di tengah gencarnya isu dekarbonisasi terutama setelah event G20 di Bali. Hal ini turut didukung dengan potensi sumber daya yang ada di lokasi PIM yang sangat mendukung untuk pengembangan GIC termasuk proyek Green Hydrogen yang diinisiasi AGI. (Bk/Dedy)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini