Siak – Sebanyak 65 pembalap dari 13 tim berlomba adu cepat di jalur etape I dengan rute kecamatan Sabak Auh- Siak sepanjang 90,5 kilometer Jumat, (6/12/20249.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah 10 tahun pelaksanaan TDSi, etape dimulai dari Sabak Auh, sebuah kecamatan yang belum pernah menjadi titik awal sebelumnya. Biasanya, ajang ini diawali di depan Istana Siak. Inovasi ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi daerah-daerah lain di Kabupaten Siak, seperti Sabak Auh, yang memiliki daya tarik tersendiri.
Sekretaris Daerah Siak, Arfan Usman, didampingi Kapolres Siak, AKBP Asep Sujarwadi, dan Kepala Dinas Pariwisata, Tekad Perbatas Setia Dewa, mengibarkan bendera start di pusat Kecamatan Sabak Auh pada pukul 14.15 WIB. Start semua ini kemudian dilanjutkan dengan perlombaan menuju garis finis di depan Taman Tengku Syarifah di Kota Siak.
“Tour de Siak menjadi event penting bagi Pemkab Siak yang terus dipertahankan sebagai ajang promosi wisata. Dengan memulai dari Sabak Auh, kami ingin menonjolkan setiap potensi kecamatan di Siak,” ujar Arfan Usman.
Tahun ini, TDSi mengadopsi strategi baru dengan menyebar lokasi start di tiga kecamatan yang berbeda, pertama Stage I: Start di Sabak Auh dan finis di Siak, kedua Stage II: Start di Tualang, jalur yang terkenal dengan aktivitas industrinya, dan finis di Siak dan Stage III: Start di Mempura, yang memiliki sejarah dan lanskap khas, dengan finis tetap di Siak.
“Biasanya semua start di depan Istana Siak. Sekarang, kami ingin menyebar manfaat ekonomi ke wilayah lain dengan memilih kecamatan-kecamatan untuk memulai etape. Ini juga mendorong perkembangan ekonomi kreatif di sekitar lokasi start,” tambah Arfan.
Pemilihan lokasi yang berbeda dalam setiap etape mencerminkan komitmen Kabupaten Siak untuk menjadikan sport tourism sebagai motor penggerak promosi pariwisata. Jalur Sabak Auh-Siak yang melewati pedesaan, lanskap perkebunan, dan infrastruktur jalan yang memadai menawarkan pengalaman unik baik bagi peserta maupun penonton.
Selain itu, langkah ini bertujuan mengoptimalkan potensi pariwisata di wilayah Sabak Auh dan Tualang. Dengan menarik perhatian wisatawan dan media, setiap kecamatan memiliki kesempatan untuk menonjolkan keindahan dan keunikannya masing-masing.
Start dikibarkan pada pukul 14.15 WIB, dan peserta diperkirakan menyelesaikan rute pada pukul 16.30 WIB. Jalur ini dirancang menantang, dengan berbagai tikungan dan permukaan jalan yang bervariasi. Meskipun cukup singkat, rute ini diharapkan memberikan aksi seru bagi penonton.
Dengan pendekatan baru ini, Tour de Siak 2024 tidak hanya berfungsi sebagai ajang olahraga, tetapi juga sebagai media yang strategis untuk mempromosikan budaya, pariwisata, dan potensi ekonomi kreatif dari seluruh wilayah Kabupaten Siak.
Inovasi ini diharapkan dapat memperkuat dampak positif TDSi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkenalkan wajah baru Kabupaten Siak di mata dunia.(Bk/Adi)