Bursakota.co.id, Natuna – Embung Serbaguna Sedanau Hulu merupakan proyek Pemerintah Pusat berlokasi di Desa Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat dan dibangun pada tahun 2017 lalu.
Embung ini dibangun dengan tujuan untuk upaya konservasi air di Pulau Sedanau dan sebagai cadangan air baku untuk masyarakat setempat.
Namun embung dengan luas genangan 7,5 hektare itu hingga saat ini belum diopersikan sebagaimana tujuan pembangunannya.
Dirut PDAM Tirta Nusa Natuna, Muhammad Zaki mengemukakan, embung tersebut baiknya segera dioperasikan agar segera dapat diambil manfaatnya.
Ia menilai pengoperasian embung itu terbilang mendesak karena dua alasan. Yang pertama adalah untuk mengantisipasi kerusakan infrastruktur dan sarana embung yang sudah lama tidak terpakai.
Karena selain fisik embung, terdapat juga beberapa sarana yang sudah disediakan di sana seperti pintu air, pintu penguras, intake dan mesin pompa serta pipa induk.
“Barang-barang ini kalau lama-lama tidak digunakan bisa rusak. Kasian juga jadinya,” kata Zaki di Ranai, Jumat (20/5).
Alasan lain dari mendesaknya pengopersian embung itu adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Selama ini masyarakat Sedanau disebutnya hanya menggunakan air bersih yang dibeli seharga Rp. 15 ribu sekubik. Harga ini dinilainya sama dengan harga penjualan air terhadap industri.
“Kemudian kasian masyarakat yang mesti beli air dengan harga mahal. Mereka beli air satu kubik Rp. 15 ribu, harga ini sama rata, tidak ada bedannya harga industri dan masyarakat umum. Kan kasian juga,” tandas Zaki.
Beda halnya jika embung itu dapat dikelola oleh PDAM selaku perpanjagan tangan pemerintah dalam urusan air bersih masyarakat, maka diyakini harga air itu akan dapat dibayar dengan harga yang lebih murah oleh masyarakat.
“Kalau embung itu dioperasikan harga bayar air perkubik paling setengah harga dari harga beli yang sekarang. Atau paling tidak Rp8 ribu lah perkubiknya,” ujar Zaki.
Dengan demikian ia berharap embung itu segera dapat dioperasikan agar tujuan pembangunannya juga segera dapat diwujudkan.
“Maka baiknya embung ini segera dapat dioperasikan. Kami juga sudah berkomunikasi intens dengan pemerintah terkait pengoperasiannya. Mudah-mudahan segera bisa terlaksana,” tutup Zaki.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Komisi Il DPRD Natuna, Marzuki, ia berharap agar embung serba guna secepatnya bisa difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Sebab pada musim-musim seperti saat ini persediaan air untuk masyarakat Sedanau sangat berkurang.
“Saat ini masyarakat sulit air, kita berharap agar embung Serbaguna Sedanau bisa difungsikan, sebab sayang uang sudah habis puluhan milyar untuk membangun embung, tetapi tidak bisa difungsikan sesuai peruntukan,”keluh Marzuki yang juga merupakan warga kelahiran Sedanau melalui sambungan telephone, Jum’at (20/05).
Marzuki menambahkan, pada tahun 2020 lalu, ia pernah mendatangi Badan Wilayah Sungai Sumatra IV Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menyampaikan persoalan embung tersebut, dan meminta agar embung segera difungsikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Sedanau.
“Menurut keterangan pihak BWSS IV ada rembesan air laut yang masuk ke dalam embung sehingga air menjadi payau, namun setelah mereka melakukan pengecekan lagi baru-baru ini kepayauan air di dalam embung sudah berkurang dan bisa dipergunakan untuk kebutuhan masyarakat,”ujarnya.
Lanjut Marzuki, dari informasi yang ia terima bersama dengan pembangunan Embung Sebayar yang sedang berlangsung saat ini, juga akan dilakukan studi kelayakan terhadap air baku yang ada di dalam embung Serbaguna Sedanau.
“Jika hasil studi mereka menyatakan air embung Sedanau layak dipergunakan, kita berharap agar secepatnya dioperasikan, sehingga kebutuhan air masyarakat setempat terpenuhi dan embung bisa berfungsi sesuai yang kita harapkan,”ujar Marzuki.
Dari data yang diperoleh bursakota.co.id Embung Serba Guna Sedanau memiliki luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 64.37 Hektar. Sedangkan luas genangan embung ± 7, 5 hektar.
Embung Sedanaun memiliki volume tampungan air ± 150 .000 m3 dilengkapi dengan ouput pompa 5 liter/detik.
Embung dibangun untuk mengkaver kebutuhan air baku 6.086 jiwa penduduk Sedanau dengan jumlah layanan 500 SR. Embung juga dilengkapi dengan pintu penguras 1 buah. (bk/don)