Bursakota.co.id, Tulang Bawang – Bantuan 2 unit Bajak Dinas pertanian Tuba (Tulang Bawang), pada kelompok tani (Gopoktan) yang berada di Kampung Sungai Nibung diduga disalah gunakan oleh oknum Ketua Gapoktan Kampung Sungai Nibung, kecamatan Wai Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Hasil pantauan di lapangan pada Kamis 16 Desember 2021, salah satu warga kelompok petani yang berada di Kampung Sungai Nibung yang namanya enggan di sebutkan menyatakan bahwa bantuan 2 alat bajak pada Gapoktan yang diketua oleh SM selama ini sudah bertahun tahun ttidak ada di kampung Sungai Nibung.
“ Bantuan alat Bajak pertanian dikampung ini sudah beberapa tahun belakangan tidak ada di tempat, sehingga para petani di sini kalau mau bajak sawah dan lainnya terpaksa cari bajak milik orang lain, kadang karena kami memburu waktu, di tambah lagi ada biaya sewa kami terpaksa menyangkul lahan secara manual dengan alat bantu cangkul,” ujarnya.
Hakikatnya para petani dikampung ini sangat memerlukan perlatan bajak ini untuk membajak lahan tempat menanam padi dan pertaninan lainnya, akan tetapi sangat disayangkan keberadaan bajak tersebut tidak satu pun dari anggota Gapoktan yang tahu keberadaan alat bajak tersebut atau di kemanakan bantuan dari pemerintah tersebut.
“Pemerintah memberikan bantuan alat bajak tersebut, dikarenakan petani di kampung sungai Nibung dinilai sangat membutuhkan alat untuk membajak lahan tempat kami menanam, akan tetapi bantuan tersebut, tidak tersalurkan pada kami selaku warga petani, dikarenakan bajak itu tidak ada di kampung ini, kalau alat membajak itu, diperuntukkan kampung ini, kami tidak merasa kecewa, “ Keluhnya.
Selain itu ia juga memaparkan, sebelumnya ada juga wartawan dari bandar lampung yang mengurus hal ini, sejak saat itu barulah salah satu dari bajak itu di munculkan lagi di Kampung Sungai Nibung ini, tapi hanya Satu bajak saja, sedangkan yang satunya lagi sampai hari ini, tidak pulang di kampung ini, bahkan keberadaan satu bajaknya lagi sampai saat ini tidak di ketahui.
Untuk menanggapi Keluhan warga tersebut salah satu wartawan Bursakota.co.id dan Ketua LSM Senergi Lampung, mencoba mendatangi ketua gapoktan berinisial SM untuk menanyakan tentang bajak tersebut.
Namun sesampainya di kediamannya, SM sedang tidak berada di rumahnya, tim media dan ketua LSM Senergi Lampung, mencoba berkordinasi dengan salah satu keluarga SM untuk meminta nomor ketua Gapoktan SM.
Namun koordinasi yang coba kami lakukan gagal bahkan salah satu anggota keluarga SM enggan memberikan nomor telepon SM untuk kami hubungi untuk menanyakan dimana bantuan alat bajak milik Gapoktan tersebut.
“Sudah saya katakan dari tadi, Ibuk tidak ada dirumah, dia lagi keluar, dan nomor HP nya juga saya tidak mau kasih sama kalian, tolong kalian pergi dari sini kalian itu ada hati apa gak sih, kami tidak ada urusan sama kalian semua,” Ucap salah Satu anggota keluarga SM dengan nada yang agak tinggi, Seakan tak senang jika ada Wartawan yang datang untuk menanyakan tentang bantuan bajak tersebut.
Menyikapi bantuan Dua Bajak bantuan dari pemerintah, pada kelompok tani Gapoktan yang ada dikampung Sungai Nibung yang takjelas keberadaan bajak tersebut, Ketua LSM Senergi Lampung, Tarmizi, menyatakan dua alat bantuan bajak dari pemerintah yang diperuntukkan kelompok tani yang ada di kampung sungai nibung itu harus jelas keberadaannya, bajak tersebut seharusnya di gunakan oleh para kelompok tani yang ada dikampung ini, tapi kalau mengutif dari penjelasan salah satu petani yang mengeluhkan bantuan bajak tersebut, ya itu saya menduga adanya permainan dari ketua gapoktan yang berinisial SM.
Untuk itu saya berharap Ketua Gapoktan harus terbuka dan menjelaskan selama ini dikemanakan alat bajak itu, dan di apakan sehingga bajak itu tidak bisa dimanfaatkan oleh petani yang berada didalam naungan kelompok tani yang di pimpinnya, kalau seperti ini saya menduga bajak tersebut, disalah gunakan oleh ketua Gapoktan SM itu.,” Tutup Ketua LSM Senirgi Lampung.
Tim media bursakota.co.id Mencoba mempertanyakan Batuan bajak tersebut dan meminta tanggapan tentang keluhan para petani, setelah menanyakan tahun berapa dan berapa unit bajak sebenar nya bantuan dari pemerintah melalu dinas pertanian untuk gapoktan Sungai Nibung, kepada Kabid bidang SAPRAS.
Sementara itu Ilhamudin, Kabid Sarpas, Dinas Pertanian mengaku dirinya kurang mengetahui akan perihal ini karena dirinya baru saja di angkat untuk mengisi jabatan sebagai Kabid Sarpas.
“ Kalau untuk mengetahui berapa jumlah bantuan bajak itu, dan tahun berapa bantuan itu, saya rasa sangat susah karena itu sudah sangat lama sekali, dan perlu diketahui, oleh pihak media bantuan itu, tidak semestinya berada di kampung itu, bisa jadi dia ada dikampung lain kalau kampung sangai nibung itu, tidak memerlukan bajak tersebut,” ujarnya.
“Bukan saya membela ketua gapoktan itu biar tidak ada kesalah pahaman, bajak itu bisa dipindahkan atau ditaruk tempat lain, kalau kampung tidak memerlukan, dan masalah berapa bantuan bajak dan tahun berapa bantuan itu di berikan pada gapoktan, kampung sungai nibung itu susah bang, karena itu sudah lama, dan berkasnya juga gak tau dimana,” tambah Ilhamudin Selaku kabid Sapras Distan Tuba.
Menanggapi penjelasan dari Kabid Sapras, illhamudin kepada Bursakota.co.id, Ketua LSM Senergi Lampung Tarmizi mengatakan seakan tak masuk akal, yang namanya bantuan berkas tersebut pasti ada di Dinas Pertanian dan tersimpan dengan aman, jawaban dari Kabid Sarpas tersebut seakan menutup-nutupi informasi dari pihak media dan LSM yang ingin mengetahui dengan jelas akan bantuan alat bajak tersebut.
“ jawaban kabid Tersebut seakan berbelit belit dan tak masuk akal, bagaimana bisa dirinya menyatakan bantuan bajak tersebut bisa dipindahkan jika kelompok tani tidak memerlukan, namun pada hakikatnya petani sangat membutuhkan alat bajak tersebut untuk dapat digunakan membajak lahan milik mereka,” jelas Tarmizi.
Sampai berita ini di terbitkan tim masih mencoba mencari alternatif lain untuk dapat berkomunikasi dengan Ketua Gapoktan Kampung Sungai Nibung. (Zulkifli)