Bursakota.co.id, Natuna – Masa Pandemi Covid -19 yang tidak kunjung usai memiliki dampak yang sangat signifikan, dampak ini juga dirasakan oleh Dinas Parawisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Natuna.
Pasalnya banyak kegiatan-kegiatan di Disparbud yang harus ditunda, seperti pelaksanan event-event parawisata dan penyelenggaraan pameran.
Menyingkapi ditengah masa yang penuh keterbatasan ini, Dinas Parawisata dan Kebudayaan (Disparbud) Natuna lebih fokus dengan persiapan Sumberdaya Manusia (SDM).
Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Disparbud Natuna, Kardiman mengatakan, ditengah masa pandemi ini, memang tidak bisa melaksanakan kegiatan atau event-event dan penyelenggaraan pameran Parawisata seperti biasanya.
“Untuk itu kami dari Dinas Parawisata dan Kebudayaan (Disparbud) Natuna akan lebih fokus kepembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dulu, salah satu langkah yang akan kami ambil ialah membranding produk, agar suatu produk dapat menarik dan melekat di benak konsumen. Selain itu kita akan mengadakan pelatihan cara pengolahan makanan, yaitu cara menginovasi suatu makan dan menjaga higienitas, agar makan tidak terlihat monoton,” papar Kardiman melalui sambungan telephon, Senin (28/06).
Kardiman juga mengatakan, dalam waktu dekat ini Disparbuda akan mengadakan kegiatan Diklat pemandu wisata, Badan Penyelamat Wisata Geopark (Balawisata).
“Dalam waktu dekat ini kita dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dsparbud) Natuna akan mengelar kegiatan Diklat pemandu wisata Balawista, kegiatan diklat akan berlangsung selama dua (2) hari dan satu (1) hari dilapangan, yang akan kita dilaksanakan pada hari Selasa 29 Juni di Hotel Trend Central,” tuturnya.
Kardiman juga menjelaskan, Diklat Balawisata bertujuan untuk membekali ilmu kapada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), pengiat wisata dan pengngelola objek wisata menjadi lebih profesional.
“Diklat Balawisata bertujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga profesional untuk mengawal wisata ketika beraktivitas di pingir pantai, ketika wisatan melaksanakan aktivitas berenang, dimana titik-titik atau area yang boleh berenang dan area yang tidak boleh berenang dan bagai mana caranya jika terjadi insiden ketika wisatawan sedang beraktivitas, ini yang akan kita bekali, dengan mendatangkan tiga narasumber dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kepri, Lanal Ranani dan Basarnas Natuna,” terangnya.
Kardiman juga berharap, untuk kedepan segala hasil kerajinan tangan masyarkat dan pengelola makanan bisa masuk pasar online. ***Dodi