
Natuna – Di era digital yang serba cepat, kehadiran perpustakaan sering kali dianggap usang dan tak lagi relevan. Namun, di balik tantangan itu, ada semangat baru yang menyala dari Kabupaten Natuna.
Hal itu tampak jelas dalam Acara Peresmian Gedung Perpustakaan Idrus M. Thahar, yang digelar pada Rabu, 16 April 2025.
Bertempat di Gedung Perpustakaan Daerah, peresmian ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi tonggak semangat baru dalam menghidupkan budaya literasi di tengah masyarakat Natuna.
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, hadir dengan penuh semangat dan menyampaikan pesan yang kuat mengenai pentingnya mempertahankan eksistensi perpustakaan di tengah arus teknologi digital yang makin deras.
“Sekarang ini, perpustakaan bersaing sangat ketat dengan zaman teknologi. Kita semua tahu, kehadiran perpustakaan mungkin dianggap tidak lagi menarik. Tapi hari ini, saya hadir dengan semangat luar biasa. Bersama jajaran, kita ingin menciptakan sesuatu yang membuka mata bahwa perpustakaan harus tetap eksis,” tegas Cen Sui Lan dalam sambutannya.
Menurutnya, taman baca dan perpustakaan tak boleh sekadar menjadi tempat menyimpan buku, melainkan harus mampu berinovasi dan bertransformasi. Perlu ada pendekatan baru yang bisa membuat masyarakat terutama generasi muda tertarik kembali untuk datang, membaca, dan belajar.
“Keberadaan taman baca dan perpustakaan harus bersaing dengan menciptakan berbagai inovasi dan solusi, agar bisa menarik minat orang untuk membaca,” tambahnya.
Peresmian gedung perpustakaan ini juga menjadi bagian dari upaya serius Pemerintah Kabupaten Natuna dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan cerdas, yang dimulai dari membudayakan membaca sejak dini.
Gedung perpustakaan yang baru diresmikan ini diharapkan tak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga menjadi ruang kreatif dan pusat kegiatan literasi, yang terbuka bagi semua kalanga mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Dengan pernyataan tegas dan komitmen penuh dari pemimpin daerah, Natuna membuktikan bahwa literasi bukanlah barang kuno, melainkan pondasi masa depan yang harus terus dirawat dan dikembangkan.
Editor : Papi