Dinas Pangan Buteng Dorong Ketahanan Pangan Dengan Program Pangan Mandiri

0
73
Ket Foto : Kepala Dinas Pangan Buteng, Malik.

Bursakota.co.id, Buton Tengah – Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan daerah melalui berbagai program inovatif.

Salah satu inisiatif terbaru adalah program Pangan Mandiri yang bertujuan untuk mendorong masyarakat bercocok tanam di pekarangan rumah guna mengurangi ketergantungan pada bahan pangan dari luar daerah, Senin (10/03/2025).

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Buton Tengah, Malik Mengatakan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan pangan, tetapi juga membantu masyarakat menghemat pengeluaran bahwa penganekaragaman pangan tidak hanya bertujuan untuk menciptakan variasi konsumsi, Tetapi juga untuk mendukung keberlanjutan produksi pangan lokal yang sehat dan bernilai ekonomi tinggi kepada masyarakat.

“Program Pangan Mandiri ini bertujuan untuk mendorong masyarakat bercocok tanam dengan pemanfaatan lahan pekarangan mereka sendiri,” ujarnya.

Kata dia, Program ini melibatkan banyak lintas sektor seperti Dinas Pertanian, Dinas Pangan juga menggandeng para petani lokal untuk memperkuat sektor pertanian dengan teknologi pertanian modern. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan komunitas tani, para petani diberikan akses ke teknologi irigasi cerdas serta pupuk organik berkualitas tinggi.

“Program ini dipastikan bakal mendapatkan respons positif dari masyarakat sebab Ketahanan pangan adalah fondasi utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap rumah tangga di Buton Tengah memiliki akses yang cukup terhadap pangan sehat, berkualitas dengan program Mandiri yang dikelola sendiri oleh masyarakat,”ujar Malik saat diwawancarai.

Ia menegaskan akan terus berinovasi untuk menjaga ketahanan pangan daerah, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan fluktuasi harga bahan pangan di pasaran.

“Hal ini bisa mendorong industri rumahan untuk mengolah bahan pangan lokal menjadi produk bernilai tambah. Seperti mengembangkan tanaman pangan alternatif seperti sorgum, porang, dan umbi-umbian sebagai pengganti beras,”jelasnya.

Terakhir ia, Program inovatif Pangan Mandiri diharapkan bisa memberikan pendapatan lebih baik bagi petani melalui hasil panen yang lebih produktif dan efisien dan mengurangi pengeluaran rumah tangga dengan mendorong masyarakat menanam sendiri kebutuhan pangannya.

“Kita berharap program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat melalui hasil panen sendiri dengan penggunaan pupuk organik dan pengelolaan limbah yang baik yang dikawal sama masyarakat sendiri,” tutupnya. (Bk/Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini