
Buton Tengah – Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di Buton Tengah tepatnya di desa Oengkolaki, Kecamatan Mawasangka, di mana sebuah rumah milik warga terpaksa dibongkar akibat dugaan perbedaan pilihan politik dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Insiden ini memicu perbincangan luas di tengah masyarakat yang menyoroti dampak fanatisme politik terhadap kehidupan sosial.
Menurut informasi yang dihimpun melalui video yang beredar di media sosial, pemilik rumah La Basi, mengatakan alasan pembongkaran rumah
Karana perbedaan pilihan politik pada pilkada Buteng kemarin
“Saya di perintahkan dan di teriaki sama yang punya lahan untuk membongkar rumah, alasannya di suruh bongkar rumah karena tidak baku ikut ikut, sebelumnya kami patung patungan untuk bikin acara kemenangan setelah malamnya di teriaki sama yang punya kintal bongkar itu rumah kasih rata,”ujar La Basi dalam video yang beredar.
Setelah rumahnya di bongkar, La Basi dan keluarga kini menempati rumah Tanpa lantai dan hanya beralaskan kardus bekas
Kasus ini menarik perhatian berbagai pihak, salah satunya anggota legislatif dari partai yang berlambang pohon beringin, Sa’dia, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap lokasi pembongkaran rumah dan memberikan bantuan kepada keluarga La Basi
Pilkada seharusnya menjadi ajang demokrasi yang sehat, bukan alat untuk menekan atau mengintimidasi pihak yang berbeda pandangan. Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih mengedepankan persatuan di tengah dinamika politik daerah.
Laporan : Haris