Bursakota.co.id, Aceh Utara – Muhammad Fadhal, 30 tahun, alumni Pesantren Modern Misbahul Ulum Lhokseumawe, berhasil meraih Juara-I BSI Aceh Muslimpreneur. Pemuda asal Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, mengembangkan UMKM ‘Bidjeh Koepi’ di tengah budaya minum kopi masyarakat Aceh.
Setelah berhasil menyelesaikan Sarjana Sosiologi, Muhammad Fadhal mulai mengembangkan bakat wirausaha. Budaya minum kopi masyarakat Aceh, menjadi inspirasinya mengembagkan usaha minuman kopi di pinggir Jalan Medan-Banda Aceh, kawasan Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.
Sebelum mengembangkan bakat interpreneurship, anak ke tiga dari Keluarga Badrul Jamali dan Nurhasanah (almarhumah) ini, pernah bekerja di beberapa perusahaan. Namun semangat wirausaha yang dimilikinya, menyadarkan Fadhal untuk membuka usaha sendiri.
“Pernah bekerja di perusahaan yang ada di Kota Petro Dollar dan keluar, karena jiwa berwirausaha yang saya miliki sejak masa-masa kuliah, hingga akhirnya mencoba memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri,” jelasnya.
Melalui usaha minuman kopi, sejak Agustus 2022, Fadhal mulai meraup keuntungan. Meskipun usaha yang diberi nama ‘Bidjeh Koepi’ baru berjalan 15 bulan, omset perbulannya telah mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta. Menu Coffee Baby dan Amer Icano sangat diminati masyarakat, sehingga menjadi andalan Bidjeh Koepi. Budaya minum
kopi bagi masyarakat Aceh, semakin meningkatkan penghasilan dan semangat Fadhal.
Menu Coffee Baby dan Amer Icano ini, ikut dipamerkan pada BSI Aceh Muslimpreneur. Sejumlah 2.234 UMKM dari seluruh Aceh ikut kegiatan yang diselenggar Bank Syariah Indonesia (BSI) ini. “Menu Coffee Baby dan Americano ikut saya pamerkan dalam lomba, hingga berhasil menjadi Juara I,” ungkap Fadhal.
Awalnya, kata Fadhal, dirinya mengikuti Aceh Muslimpreneur sebagai ajang menambah wawasan terkait wirausaha, namun karena kegigihan anak ketiga dari lima tersebut akhirnya berhasil meraih juara I dalam kategori scale up.
“Saya pikir awalnya kegiatan ini adalah untuk pelatihan, ternyata kompetisi mencari UMKM yang memiliki ide keterampilan menarik untuk persaingan pasar. Alhamdulillah setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Bidjeh Koepi dapat meraih juara I Aceh Muslimpreneur kategori scale up,”katanya.
Setelah meraih Juara-I BSI Aceh Muslimpreneur untuk kategori scale up, semangat mengembagkan usaha semakin meningkat. Selain usaha di Jalan Medan-Banda Aceh, Fadhal juga telah merencanakan untuk memperluas usahanya.
Bahkan sebelumnya, Fadhal juga telah mengembangkan usahanya di berbagai momen penting. Seperti pada acara pernikahan maupun even-even lainnya.
Ekspektasi Menularkan Entrepreneur
Fadhal tidak puas menikmati sendiri keberhasilan yang diraihnya. Anak muda ini ingin menularkan semangat entrepreneur kepada pemuda-pemuda lain di daerahnya. Ekspektasi menularkan semangat wirausaha, tentunya perlu dukungan berbagai pihak.
Sebelumnya, BSI dan beberapa pihak lainnya telah membantu usaha Fadhal. Bantuan tersebut diharapkan akan terus berlanjut, sehingga Fadhal berkesempatan merangkul pelaku-pelaku UMKM lainnya. Di tengah minimnya pertumbuhan UMKM di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, diharapkan Bidjeh Koepi mampu mendongkrak pertumbuhan UMKM lain.
“Saya berharap kepada BSI, saat ada menggelar acara untuk dapat mengikutsertakan kami dalam berbagai even yang digelar, dan kami bisa menjadi mitra BSI sehingga mampu mengembangkan UMKM lainnya,”ungkap Fadhal.
Diakhir perbincangan, Fadhal menyebutkan bahwa bahan baku biji kopi Aceh adalah sesuatu yang sudah dikenal, bahkan sampai ke penjuru dunia. Maka kami ingin mengangkat nama biji kopi Aceh harus dikenal dengan bahasa Aceh itu sendiri yaitu ‘Bidjeh Koepi’.
Sementara itu, Regional CEO BSI Aceh Wisnu Sunandar menyatakan, BSI Aceh Muslimpreneur menjadi bukti nyata keseriusan BSI dalam melahirkan lebih banyak wirausaha muda di ujung paling barat Indonesia itu untuk naik kelas.
“Kami berharap para jawara BSI Aceh Muslimpreneur dapat menjadi inspirasi bagi para wirausaha muda lainnnya,” tutupnya.(Bk/Dedy)