BPOM Batam Gelar Program Nasional Keamanan Pangan di Anambas

0
77
BPOM Batam gelar rapat bersama Pemda Anambas bahas program nasional keamanan pangan (foto istimewa)

Bursakota.co.id, Anambas – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Batam melakukan advokasi program nasional bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, Senin (16/01/2023).

Dijumpai oleh awak media seusai menggelar rapat bersama pemerintah kabupaten Kepulauan Anambas, Ketua BPOM di Batam Lintang Purba Jaya mengatakan, rapat hari ini adalah pembahasan terkait dengan program Nasional dalam keamanan pangan di Anambas.

“Kegiatan ini adalah program prioritas nasional, yang kita laksanakan khusus selama satu tahun di kabupaten kepulauan Anambas di 2023 terkait dengan keamanan pangan,” katanya.

Ia juga menyebutkan, bahwa program nasional ini adalah program dari BPOM yang dilaksanakan di kabupaten Kepulauan Anambas, meliput program gerakan pangan keamanan Desa, pasar aman berbasis komunitas dan pangan jajanan anak sekolah (PJAS) aman.

“Telah di bentuk 5 Desa satu kelurahan pangan aman, satu pasar aman dari bahan berbahaya, dan 15 sekolah jajan aman yang kita laksanakan selama setahun di 2023 ini,” ucapnya.

Ia juga menuturkan, kegiatan ini melibatkan seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas, serta komitmen dari bupati, dan akan bentuk kader, serta pelatihan kader untuk membentuk komunitas masyarakat sampai dengan pengujian produk dan diberikan nomor izin untuk siap diedar.

“Kami disini melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat, terkait pembentukan kader, pembentukan komunitas, memiliki nomor edar untuk pelaku usaha dan pengujian produk,

“Kader ini nanti akan dipilih dari setiap Desa, mulai dari ibu rumah tangga, pelaku usaha, karang taruna, guru dan puskesmas,” tambah Lintang Purba Jaya.

Sementara itu, Pemerintah daerah melalui Sekda Anambas Sahtiar, menyambut baik komitmen bersama program nasional keamanan pangan, dan siap mendukung terjaminnya keamanan pangan di setiap desa, pasar hingga sekolah yang ada di Anambas dari kandungan zat berbahaya.

“Kita sudah instruksikan ke Dinas Kesehatan untuk bersama-sama mendukung kegiatan ini. Kalau sekerang baru 6 desa yang dibentuk, harapannya jika program ini efektif ke depannya dapat diperluas lagi jangkauannya,” kata Sahtiar.(BK/Jun).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini