Bursakota.co.id, Lingga – Belum genap setahun sejak dibangun, ponton Pelabuhan Tanjung Buton, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, kini tak lagi bisa digunakan.
Padahal, fasilitas ini merupakan akses penting bagi masyarakat yang hendak bepergian ke Desa Mepar dan kawasan lainnya menggunakan pompong maupun speed boat.
Kerusakan serius pada ponton tersebut membuat para pemilik kapal kesulitan untuk bersandar. Dari pantauan di lapangan, kondisi ponton sangat memprihatinkan sebagian besar konstruksi rusak, tiang-tiang penyangga patah, bahkan pontonnya sendiri dikabarkan raib entah ke mana.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya.
“Kalau kita dari Dabo mau pulang lewat Tanjung Buton sekarang agak susah, apalagi kalau sudah malam. Mana mungkin kita mau membangunkan orang kapal yang lagi tidur hanya untuk bersandar,” ujarnya dengan nada kesal.
Ia juga mempertanyakan kualitas pengerjaan proyek tersebut. “Belum setahun sudah rusak. Apa pengerjaannya asal-asalan saja? Yang penting proyeknya jalan, tanpa pikir panjang soal perawatan. Atau memang sengaja dibiarkan begitu saja?” tambahnya.
Kekecewaan serupa disampaikan warga lain yang menilai proyek ini terkesan hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan kualitas.
“Sudah seharusnya kontraktor yang mengerjakan proyek ini bertanggung jawab secara hukum. Jelas sekali hasilnya asal jadi,” tegasnya.
Masyarakat berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kepulauan Riau untuk menindaklanjuti masalah ini.
“Kami ingin ponton ini bisa difungsikan kembali. Ini menyangkut kepentingan banyak orang,” pungkasnya.
Kasus ini menjadi tamparan bagi pihak terkait dalam memastikan kualitas dan keberlanjutan proyek infrastruktur di Kabupaten Lingga. Publik menanti langkah tegas untuk mengusut tuntas dan memperbaiki fasilitas vital ini.(Bk/Iwan)
