Batam Raih Peringkat Pertama Penanganan Stunting, Ketua DPRD Batam Apresiasi Kinerja Semua Pihak

0
76
Ketua DPRD Batam, Nuryanto

Bursakota.co.id, Batam – Kota Batam kembali meraih prestasi gemilang dalam penanganan stunting di Provinsi Kepulauan Riau. Kota Batam berhasil mempertahankan gelarnya sebagai kota terbaik dalam penanganan masalah stunting dalam temu kerja Tim Penanganan Stunting di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (3/7/2023).

Atas capaian tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam, Nuryanto mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas penghargaan yang telah diraih Kota Batam. Dia berharap apa yang sudah dicapai tersebut, bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan.

“Saya mewakili DPRD Kota Batam mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kota Batam atas penghargaan yang sudah diraih. Ke depan, penanganan stunting di Kota Batam dapat dikolaborasikan lebih baik lagi,” tegas Politisi PDI Perjuangan ini.

Pria yang akrab disapa Cak Nur ini juga menegaskan bahwa masalah kekurangan gizi di Indonesia termasuk dalam kategori cukup tinggi.

“Masalah gizi kurang masih menjadi perhatian utama di berbagai negara, terutama Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 angka prevalensi stunting Indonesia sebesar 30,8 persen,” terangnya.

Untuk itu, penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama dan terkoordinasi sehingga bisa menghasilkan generasi yang baik.

“Anak Indonesia, khususnya Kota Batam sebagai masa depan bangsa harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa,” terang Cak Nur.

Sebagaimana diketahui, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah menobatkan Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto, sebagai kakak asuh pencegah stunting untuk Kota Batam.

Sementara itu, Ketua Tim Penanganan Stunting Kota Batam, Amsakar Achmad mengungkapkan kegembiraannya atas capaian ini.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bahwa upaya kita bersama dalam penanganan stunting membuahkan hasil yang positif. Ini menunjukkan komitmen dan kerja sama yang solid dalam melindungi generasi muda Kota Batam,” ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Batam telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk mengurangi angka stunting di wilayahnya.

Beberapa langkah yang diambil meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, pemberian makanan bergizi pada balita, dan pembinaan serta pelatihan bagi kader Posyandu dan kader kelurahan siaga.

Adapun hasil penilaian kinerja lokus stunting tahun 2022 di Kepri sebagai berikut : Peringkat I Kota Batam, Peringkat II Kabupaten Bintan,

Peringkat III Kabupaten Natuna,

Peringkat IV Kabupaten Karimun,

Peringkat V Kabupaten Lingga,

Peringkat VI Kota Tanjungpinang,

Peringkat VII Kabupaten Kepulauan Anambas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini