Bursakota.co.id, Natuna – Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, Afriyudi sangat optimis retribusi pengelolaan sampah di kabupaten Natuna bisa ditingkatkan.
Rasa otimis ini sangat mendasar, pasalnya setiap bulan DLH Natuna mampu mengumpulkan kurang lebih Rp10 juta perbulan dari hasil pengelolaan sampah, dan ditahun ini DLH memberi retribusi ke kas Daerah (Kasda) sebesar Rp100 juta pertahun.
“Awalnya kita hanya menargetkan Rp80 juta pertahun, hasil perbulannya kita mampu mengunpulkan kurang lebih Rp10 juta perbulan, dengan kebijakan yang ada saat ini saya sangat optimis bisa mempertahankan dan bahkan bisa ditingkatkan retribusi pengelolaan sampah ini mencapai kisaran Rp120 juta pertahun,”terang Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, DLH Natuna, Afriyudi melalui sambungan telephone, Selasa (29/06).
Afriyudi juga mengatakan, ditahun ini DLH telah mengusulkan armada untuk pengelolaan sampah yang cukup memadai.
“Kita sudah mengusulkan alat yang memadai untuk pengelolaan sampah, Bupati pun mengusulkan agar armada yang kita miliki sedikit moderen, kita diminta armada pengelolaan sampah yang kita miliki harus bisa mengolah sampah secara langsung seperti truk compactor, karena Pak bupati menginginkan pengelolaan sampah di Natuna lebih merata dan efesien,” paparnya.
Afriyudi juga mengakui masih keteteran dalam pengelolaan sampah yang berada diluar, pasalnya selain keterbatasan anggaran sampai detik ini pihak DLH tidak memiliki armada untuk mengangkut sampah yang berada dipulau terluar.
“Sejauh ini kita belum memiliki armada sendiri untuk pengangkutan sampah dari luar pulau, untuk sementara kita masih menyewa armada laut yang berada dipulau-pulau itupun masih terbatas, dari satu pulau kita hanya bisa menangani 10 persen saja dari hasil sampah yang diproduksi, karena memang kita masih keterbatasan anggaran untuk menyewa armada,”ungkapnya.
Selain itu, juga sudah menyepakati dengan pihak pulau tiga dan pulau tiga barat, sampah yang diangkut ialah sampah yang tidak terkelola di daerah itu, seperti softex, pempes dan plastik-plastik yang tidak bisa didaur ulang.
ebih lanjut, Afriyudi juga sangat mengapresiasi dan sangat berterimakasih, atas kesadaran dari semua lapisan masyarakat dalam menjaga kebersihan dilingkungannya. ***dodi