Natuna – Potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Natuna akan mampu mengangkat nama Natuna menjadi lebih dikenal di mata dunia. Pada tanggal 30 November 2018 lalu, Natuna telah mendapatkan Sertifikat Geopark Nasional dari Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Dengan demikian, Kabupaten Natuna telah resmi menjadi salah satu Geopark Nasional bersama 14 Daerah lain di Indonesia.
Setelah menyandang sertifikat sebagai Geopark Nasional, kini Natuna sedang meniti langkah menuju Unesco Global Geopark (UGG), dengan mempersiapkan segala fasilitas sarana dan prasana pendukung di geosite,
Untuk memenuhi sarana dan prasarana di geosite Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Natuna terus melakukan koordinasi dengan SKK Migas untuk pengembangan geopark di Natuna melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kardiman, saat dikonfirmasi oleh awak media terkait dengan persiapaan Natuna menuju UGG, Senin ( 12/ 04) diruang kerjanya, komplek Masjid Agung.
Kardiman mengatakan, dalam memenuhi fasilitas di geosite yang ada dinatuna, Disparbud terus melakukan koordinasi berama SKK Migas dalam pengembangan geopark di tahun yang mendatang melalui dana CSR.
“Untuk tahun depan salah satu usulan kita adanya pembangunan tracking di gunung ranai, karena selama ini untuk kegunung ranai melalui jalan setapak, sebagai panduan kegunung ranai hanya mengikuti aliran kabel listrik supaya tidak nyasar, jika ada tracking kita bisa memasang penunjuk arah menuju ke gunung ranai, karena area ini merupakan salah satu destinasi wisata kita, dukungan dari SKK Migas melalui dana CSR menjadi salah satu alternatif dalam melengkapi fasilitas di geosite kita,” paparnya.
Kardiman juga mengatakan, Disparbud Natuna telah melakukan pembahasan berkelanjutan, dalam persiapan geopark Natuna menuju UGG.
“Sejauh ini persiapan kami dari pengelola geopark natuna, agar geopark natuna bisa masuk dalam unesco global geopark, kami diminta menyusun sebuah proposal, karena berdasarkan regulasinya jika kita ingin mengajukan tahun depan, ditahun ini kita sudah mengajukan proposal kesiapan untuk mengikuti Unesco Global Geopark,” terang Kardiman.
Kardiman juga menegaskan, bahwa dari beberapa tahun sebelumnya kabupaten natuna telah bersedia untuk mengajukan, namun ada beberapa kendala dilapangan belum maksimal, salah satunya dukungan amenitas di beberapa geosite.
Sementara itu diruang kerjanya, Pj. Sekda Natuna Hendra Kusuma yang beralamatkan di kantor Bupati Natuna, jalan Batu Sisir Bukit Arai, mengakui bahwa kontribusi dari dana Corporate Social Responsibility (CSR), dalam pengembangan geosite sangat dirasakan manfaatnya.
“Kontribusi dari SKK Migas dan jajaran melalui dana CSR, terkait dalam pengembangan geosite yang ada di natuna kontribusinya sangat kita rasakan manfaatnya, ini bisa kita liat dari pembangunan taman bermain yang berada di Pantai Piwang, dengan dilengkapi fasilitas bermain dan ditata rapi seperti ini, Pantai Piwang selalu ada peminat pengunjungnya, ini salah satu contoh kontribusi SKK Migas melalui dana CSR dalam mengembangkan geosite yang ada di natuna,” papar Hendra.
Hendra Kusuma juga berharap, sinergitas pemerinrah Kabupaten (Pemkab) Natuna bersama SKK Migas dan jajaran terkait, dalam pengembangan sektor pariwisata bisa terus berkelanjutan.
“Kita berharap sinergitas ini bisa terus berkelanjutan, sehingga pengembangan geosite dinatuna ini lebih maju lagi,” harap Hendra. (Advetorial)
Penulis : Dodi Antolius