Bursakota.co.id, Tulang Bawang – Berbagai macam bantuan diluncurkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk membantu masyarakat kurang mampu. Salah satunya Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Meski program ini, menjadi program unggulan Presiden Ir. Jokowidodo dan juga merupakan salah satu program unggulan Bupati Tulang Bawang DR. (Card) Hj. Winarti SE.MH, tidak membuat para oknum merasa segan untuk bermain, demi meraup keuntungan pribadi.
Seperti yang terjadi di kampung Kibang Pacing Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung. Salah satu penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang tidak mau idintitasnya disebutkan, menyatakan bahwa dirinya sangat merasa kecewa terhadap oknum-oknum pendamping bantuan tersebut, baik oknum pendamping dari kampungnya sendiri, maupun oknum pendamping dari Kabupaten Tulang Bawang.
Kekecewaanya bermula pada saat datangnya baban-bahan matrial bangunan, seperti Batu Bata, Genteng, Pasir, Besi, Kayu dan lain lainnya yang diantar oleh pihak toko penyuplai bahan matrial untuk bedah rumah.
“Saya sangat terkejut, ketika supir memberikan nota harganya sangat mahal,”sebut sumber.
Ia menerangkan bahwa pada tahun 2020, dirinya mendapat bantuan dari pemerintah berupa bedah rumah sebesar Rp17.500.000. Ia merasa senang dan bahagia dengan bantuan sebesar itu. Namun rasa senangnya berubah setelah datang bahan matrial yang diantar oleh toko dengan harga melambung tinggi berbeda dengan harga biasanya.
“Saya sangat terkejut, ketika supir mobil menyodorkan nota barang, dengan rincian harga bahan matrial sangat mahal dan tinggi, tidak sama dengan harga umumnya di toko,”jelasnya.
Setelah dirinya bertanya kepada sang supir, mengapa harga material berbeda dan sangat mahal dari biasanya, sopir tersebut hanya menjawab bahwa dirinya tidak tau karena tugasnya hanya mengantar barang pesanan. “saya tidak tau karena saya cuma supir untuk mengantar barang – barang tersebut,” ucap sumber menirukan jawaban sang supir.
Menurut sumber, setelah bahan – bahan matrial semuanya terpasang barulah dirinya mengecek dan jumlah nominal dana dengan harga umum pada toko-toko, ternyata nilai dari dana bantuan tersebut, tidak sampai Rp.17.500.000.
“Yang saya terima paling banyak Rp11 juta saja, jika seperti ini bantuan Bedah Ruma ini bukan mutlak bantuan untuk saya, itu artinya, pendamping juga dapat Rp6 juta lebih dari memainkan harga barang yang sangat mahal,”pungkasnya.
Salah seorang tenaga pendamping dari kampung Pacing (AR), ketika dikonfirmasi bursakota.co.id melalui via Whatsapp, apakah diri terlibat juga bermain pada bantuan bedah rumah tersebut, sehingga dana bantuan yang diterima oleh para penerima kurang lebih Rp11 juta.
Berkali- kali media ini menyampaikan oertanyaan, apak bapak juga termasuk di dalam permainan bantuan tersebut, sang pendamping hanya membalas.
“Saya skng ngga bisa ngomong .
“Iya abng tau skrng posisi lgi .
” Masuk,”balas (AR), melalui pesan Whatsap.
Patut diduga, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu teryata menjadi ajang bisnis oleh oknum yang tak bertanggungjawab, bahkan mereka tega mengambil keuntungan dalam penderitaan orang lain.
Dugaan adanya permainan harga itu sudah diatur antara oknum pihak dinas dan oknum pihak kampung, yang berkerjasama dengan toko bangunan dengan tujuan untuk mencari keuntungan pribadi, sehingga mereka telah merugikan pihak penerima bantuan karena bantuan tersebut tidak seutuh diterima oleh penerima.
Bantuan Stimulan perumahan swadaya Rp 17.500.000 oleh pemerintah akan tetapi yang mereka berikan kepada penerima bantuan rumah layak huni ini hanyalah senilai Rp10 juta paling banyak Rp 11 juta, tentu hal seperti ini membuat masyarakat akan kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah, yang ada dikabupaten Tulang Bawang.
Sehingga membuat program BMW (Bergerak Melayani Warga) ini akan tercemar oleh beberapa oknum pendamping bantuan yang terkenal sebagai bantuan bedah rumah, yang menjadi salah satu program Bupati Tulang Bawang Dr. (Card) Hj. Winarti, SE.MH. atau yang kerap dipanggil Bunda.
Melihat fakta ini, sangat berharap kepada Inspektorat Rulang Bawang dan pihak berwenang agar dapat memproses bantuan batuan bedah rumah pada tahun 2020 yang ada di Kabupaten Tulang Bawang khususnya pada Dua (2) Kecamatan dan Empat (4) kelurahan yang ada di kecamatan Menggala Selatan dan Kecamatan Menggala Timur. Kuat dugaan, kegiatan bedah rumah menjadi ajang mencari keuntungan oleh oknum pendaping yang tidak bertangung jawab.
Laporan : Zulkifli