Bursakota.co.id, Natuna – Pemerintah Kabupaten Natuna melalui Dinas Pertanian terus berupaya untuk mengciptakan Natuna sebagai daerah Sawasembada pangan di perbatasan NKRI.
Ditahun 2021 Dinas Pertanian Kabupaten Natuna mentargetkan 3,1 ton benih bibit padi yang akan dilakukan penanaman untuk untuk sawah yang produkif dalam pengasilan padi seluas 165 hektar.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikurtura Dody Yuda, S,TP ditahun 2021 ada 165 hektar sawah yang produktif di kabupaten Natuna secara keseluruhan, akan dilakukan penanaman dengan kebutuhan bibit sebesar 3,1 ton.
“Sesuai dengan usul kita ditahun ini, kita telah mengusulkan melalui balai benih, untuk sawah seluas 165 hektar pada 2021 ini sebanyak 3,1 ton bibit,”terang Dody Yuda diruang kerjanya, Selasa (16 /03)
Lebih lanjut, Dody Yuda menjelaskan kedala apa saja yang sering terjadi ketika sampai musim tanam dalam pengadaan saprodik, diantaranya benih bibit padi, pupuk dan estisida karena masih mendatangkan dari luar daerah.
“Untuk benih, ketika kita memesan kadang-kadang stok benih tidak tersedia, karena disana mungkin musim kemarau sehingga kita terkendala dalam ketersedian benih, bisa dikatakan masalah cuaca karena pas musim tanam mereka pasti beda dari musim tananam kita di Natuna, kalau pas tidak ada stok terpaksa kita harus menunggu lagi,” terangnya.
Selain itu, Dody Yuda juga menegaskan program Desa Benih Mandiri (DMB) pada tahuna 2020, merupakan program uji coba pertama di kabupaten Natuna dalam pembenihan padi telah menghasilkan 6 ton benih padi.
“Dari hasil panen kita, sudah bisa menghasilkan 6 ton benih padi, sekarang masih dalam tahap proses pemeriksaan untuk disertifikasi oleh balai benih provinsi apakah benih kita bisa dipakai untuk bibit atau tidak, sampai detik ini kita belum bisa dapat kabar, kami dari pihak dinas pertanian sudah menyurati ke balai benih diprovinsi untuk segera memeriksa benih kita, untuk disertifikasi lolos uji atau tidak untuk dijadikan benih disini, besar kemungkinan minggu depan tim sertifikasi benih ini akan datang ke Natuna,” tegasnya
Ia juga berharap 80 persen sertifikasi benih bibit padi ini bisa lolos uji, jika lolos uji sertifikasi mencapai 80 persen maka kebutuhan bibit padi sudah terpenuhi dan satu kendala yang selama ini bisa diatasi.
Laporan : Dodi