Natuna – Seorang pasien penyakit jantung, Rasidi (56), mengalami kekecewaan setelah ditolak saat hendak menjalani kontrol rutin di RSUD Natuna. Senin (03/03/2025).
Ia yang sudah bersiap sejak pagi terpaksa pulang tanpa mendapatkan pemeriksaan, meskipun jadwal kontrolnya telah ditetapkan oleh dokter sebelumnya.
Sesampainya di rumah sakit, pihak pelayanan menyebut bahwa dokter sedang bersiap untuk berangkat, sehingga pemeriksaan harus ditunda hingga esok hari.
Namun, saat keluarga mengecek ke ruang poli penyakit dalam, dokter yang bertugas ternyata berada di tempat. Sayangnya, mereka tetap tidak mendapatkan pelayanan dengan alasan dokter akan menghadiri pertemuan dengan Bupati Natuna.
Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Natuna. Apalagi, sejak akhir 2024, pasien penyakit jantung rawat jalan dialihkan ke poli penyakit dalam karena dokter spesialis jantung sedang melanjutkan pendidikan hingga akhir 2025.
Doni, anak Rasidi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan yang diterima ayahnya.
“Kami datang sesuai jadwal, tapi justru mendapat berbagai alasan. Awalnya dibilang dokter tidak ada, lalu disebut dokter mau berangkat, dan ketika kami cek, dokter sebenarnya ada di dalam. Namun, tetap tidak bisa diperiksa dengan alasan pertemuan dengan bupati, padahal masih ada pasien lain yang antre,” ujarnya.
Ia berharap pihak terkait, termasuk Direktur RSUD Natuna dan Dinas Kesehatan, segera mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang.
“Masyarakat datang ke rumah sakit untuk berobat, bukan untuk dipulangkan tanpa kepastian. Dokter seharusnya memprioritaskan pasien, sesuai dengan sumpah profesi mereka,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak RSUD Natuna terkait kejadian tersebut.
Direktur RSUD Natuna ketika di hubungi hanya menjawab dirinya sedang rapat di kantor Bupati Natuna. (Bk/tim)
Editor : Papi
