Tongkang Terdampar di Perairan Lingga, Nelayan dan Warga Mulai Resah

0
394
Ket Foto : Sebuah kapal tongkang bermuatan bauksit dengan tulisan Bukit Emas 2312SC47-5J ditemukan terdampar di kawasan pesisir Desa Laboh, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga

Lingga – Sebuah kapal tongkang bermuatan bauksit dengan tulisan Bukit Emas 2312SC47-5J ditemukan terdampar di kawasan pesisir Desa Laboh, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, sejak Sabtu (18/01/2025).

Kapal yang hanyut terbawa arus ini kini mulai menimbulkan keresahan di kalangan warga dan nelayan setempat.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lingga, Ruslan alias Jagat, mengungkapkan bahwa keberadaan kapal tongkang tersebut mengganggu aktivitas nelayan dan menyebabkan pencemaran di wilayah pesisir.

Limbah dari kapal sudah mulai menyebar di pantai Pulau Beringin, bahkan gelombang tinggi memperparah penyebaran tersebut.

“Selain mengganggu aktivitas nelayan, tumpahan limbah dari tongkang ini sudah mulai mencemari perairan. Jika evakuasi tidak segera dilakukan, pencemaran dapat meluas ke seluruh wilayah Kecamatan Senayang,” ujar Ruslan pada Selasa (21/01/2025).

Ruslan juga menjelaskan bahwa beberapa nelayan harus memindahkan perahu mereka karena lokasi tongkang yang menghalangi jalur ke laut.

Aktivitas menangkap ikan dengan alat seperti kelong, bubu, dan jaring menjadi terganggu akibat dampak kapal tersebut.

Menurut Ruslan, gelombang tinggi yang terus terjadi menyebabkan air di sekitar tongkang menjadi deras, menggerus batu bauksit dari kapal tersebut.

“Jika tongkang ini hancur, siapa yang akan bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan dampaknya pada masyarakat?” tambahnya.

Ia mengaku telah melaporkan kejadian ini kepada pihak perusahaan pemilik tongkang dan berharap evakuasi segera dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih besar.

“Kami ingin perusahaan bertindak cepat sebelum limbah bauksit mencemari seluruh wilayah perairan dan mata pencaharian nelayan terganggu sepenuhnya,” tegasnya.

Masyarakat setempat juga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menangani situasi ini, memastikan evakuasi kapal dilakukan dengan baik, serta menuntut perusahaan pemilik tongkang bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.(Bk/Iwan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini