Bursakota.co.id, Lingga – Kepemimpinan Bupati Kabupaten Lingga, Muhammad Nizar, kian menunjukkan ketangguhan di tengah tantangan yang dihadapinya.
Mengarungi masa jabatan tanpa kehadiran Wakil Bupati sejak pengunduran diri Neko Wesha Pawelloy pada Juli 2023, Nizar tetap melanjutkan roda pemerintahan dengan penuh komitmen.
Meskipun tidak memiliki sosok wakil di sisinya, ia berhasil menjaga stabilitas dan kemajuan di Kabupaten Lingga melalui berbagai program pembangunan dan pelayanan publik yang berkelanjutan.
Berpengalaman Menghadapi Kesendirian Dalam Memimpin
Situasi tanpa wakil bukanlah hal baru bagi Nizar. Sebelumnya, ia juga pernah mengalami situasi serupa saat menjabat sebagai Wakil Bupati Lingga mendampingi Alias Wello (Awe) pada periode 2015-2020.
Saat itu, pada tahun ketiga masa jabatan, Awe mengundurkan diri dari jabatannya, sehingga Nizar harus melanjutkan kepemimpinan tanpa pendamping.
Pengalaman tersebut membentuk karakter Nizar sebagai seorang pemimpin yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai tantangan dengan penuh tanggung jawab.
“Saya memahami bahwa tanggung jawab sebagai kepala daerah tidaklah mudah, terlebih tanpa adanya wakil. Namun, saya yakin dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, kita bisa membawa Kabupaten Lingga ke arah yang lebih baik,” ujar Nizar dalam salah satu kesempatan wawancaranya.
Pembangunan Infrastruktur Yang Masif
Di bawah kepemimpinan Nizar, Kabupaten Lingga mengalami percepatan pembangunan infrastruktur yang signifikan. Salah satu proyek besar yang menjadi sorotan adalah pembangunan jalan menuju kawasan wisata Tugu Khatulistiwa di Sei Tenam.
Jalan ini tidak hanya memperlancar akses menuju destinasi wisata baru tersebut, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat setempat.
“Saya bangga melihat pintu masuk Kabupaten Lingga dari Pelabuhan Sei Tenam kini disambut dengan kawasan pariwisata Tugu Khatulistiwa. Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga bagian dari upaya kita untuk meningkatkan daya tarik wisata daerah,” kata Nizar saat meninjau proyek beberapa waktu lalu.
Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan terus dilakukan hingga ke pelosok-pelosok Kabupaten Lingga. Di daerah Cening, Daik Lingga, serta Dabo Singkep dan sekitarnya, pembangunan jalan menjadi fokus utama. Proyek strategis lainnya meliputi pembangunan jalan di Sempang Lundang, Desa Sekanah, Kecamatan Lingga Utara.
Proyek ini didanai oleh anggaran pusat dengan nilai kontrak miliaran rupiah, yang diharapkan dapat mempercepat konektivitas antarwilayah dan meningkatkan perekonomian lokal.
Tidak hanya jalan, Pemkab Lingga juga membangun pelabuhan Roro mini di Desa Sekanah dan Desa Sebangka, Kecamatan Senayang. Pelabuhan ini diharapkan mampu memperpendek jarak dan waktu tempuh antarwilayah, serta meningkatkan mobilitas dan perputaran ekonomi di daerah tersebut.
“Dengan adanya jalan dan pelabuhan baru, kami berharap masyarakat dapat merasakan dampak positifnya secara langsung. Akses yang lebih mudah akan mempercepat arus barang dan jasa, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujar Nizar dengan penuh optimisme.
Pembangunan Jembatan Dan Fasilitas Publik
Pemerintah Kabupaten Lingga di bawah pimpinan Nizar juga tidak mengabaikan pentingnya konektivitas antarwilayah yang dihubungkan oleh jembatan.
Salah satu proyek vital adalah pembangunan jembatan Pancur-Senanggai di Kelurahan Pancur, yang didanai oleh anggaran pemerintah sebesar 1,3 miliar rupiah.
Nizar secara rutin meninjau langsung pelaksanaan proyek ini, memastikan bahwa pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana dan standar kualitas yang telah ditetapkan.
“Kami tidak hanya mengejar target waktu penyelesaian, tetapi juga memastikan bahwa jembatan ini dibangun dengan mutu yang baik agar dapat bertahan lama dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Nizar saat melakukan kunjungan kerja di lokasi proyek.
Selain infrastruktur jalan dan jembatan, Nizar juga memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kualitas fasilitas publik, seperti pembangunan gedung perpustakaan di Daik Lingga. (Bk/Iwan)