Bursakota.co.id, Natuna – Menjelang senja di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, matahari perlahan tenggelam di cakrawala, menyinari desa yang setahun silam dirundung duka akibat bencana tanah longsor.
Tragedi itu menghancurkan puluhan rumah, mengusik ketenangan warga, dan mengguncang harapan akan masa depan. Kini, secercah terang muncul membawa harapan baru, menandai langkah awal menuju pemulihan.
Di tengah kesedihan dan trauma yang melanda waktu itu, usaha untuk bangkit tak pernah berhenti. Di balik upaya rekonstruksi ini, ada kisah perjuangan Bupati Natuna, Wan Siswandi, yang tanpa henti bekerja dan berjuang demi memastikan warganya mendapatkan tempat tinggal layak dan aman kembali.
Ketika bencana longsor melanda Kecamatan Serasan, Bupati Wan Siswandi tidak hanya diam. Ia segera mengambil langkah konkrit untuk menyelamatkan dan merelokasi para korban bencana.
Dengan penuh rasa tanggung jawab, ia mengajukan usulan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar menyediakan rumah khusus untuk para korban.
Tidak hanya sekadar permohonan biasa, Wan Siswandi turut melampirkan perencanaan matang terkait lokasi relokasi di Desa Pangkalan.
Lahan seluas 12,1 hektar telah dipersiapkan dengan baik, lengkap dengan komitmen dari pemerintah daerah untuk membangun 147 rumah tipe 36 bagi para korban longsor.
Bagi Bupati Wan Siswandi, memastikan warganya mendapat tempat tinggal yang aman bukanlah sekadar formalitas administratif. Di balik surat-surat resmi yang dikirimkannya, terdapat rasa empati yang mendalam terhadap masyarakatnya yang kehilangan rumah dan harapan.
Ia memeriksa langsung kesiapan lahan, berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan, hingga mengurus izin-izin penting yang seringkali menjadi kendala dalam proyek-proyek besar.
“Saya ingin warga yang terkena dampak tidak hanya mendapatkan rumah, tetapi juga mendapatkan kembali harapan hidup mereka. Setiap rumah yang dibangun harus menjadi tempat di mana mereka bisa memulai kehidupan baru dengan rasa aman,” kata Wan Siswandi saat bercerita mengenang kejadian longsor di Posko Pemenangan WSRH S Cafe Jalan Imam Hasanuddin Batu Hitam, Minggu (27/10/2024).
Sekarang, para keluarga korban longsor akan memulai kehidupan baru mereka. Dibangun dengan penuh perhitungan, rumah-rumah ini dilengkapi dengan jaringan listrik, air bersih, serta akses jalan yang memadai. Tidak ada yang ditinggalkan dalam kegelapan, semua fasilitas penting telah dipersiapkan dengan matang oleh pemerintah daerah.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Natuna, terutama Bupati Wan Siswandi, menunjukkan bahwa pemulihan pasca bencana bukan hanya soal material, tetapi juga soal memulihkan semangat dan martabat manusia. Rumah yang dibangun di Desa Pangkalan bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol kekuatan dan keteguhan masyarakat Natuna dalam menghadapi musibah.
Kisah di balik terealisasinya proyek perumahan ini adalah bukti nyata bahwa dengan kepemimpinan yang peduli dan tangguh, masyarakat yang terkena bencana dapat bangkit kembali. Dari reruntuhan, mereka akan membangun masa depan baru lebih kuat, lebih berdaya, dan lebih optimis. (Bk/Tim)