Suprayitno Dorong Seluruh Pembangunan di Payakumbuh Tangguh Bencana

0
152
Ket Foto : Pj Wali Kota Payakumbuh Suprayitno, saat Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kota Payakumbuh 2024 di Aula Dinas Peternakan Provinsi Sumbar, Selasa (2/7/2024).

Bursakota.co.id, Payakumbuh – Penjabat (Pj) Wali Kota Payakumbuh Suprayitno, mendorong agar seluruh pembangunan di Kota Payakumbuh harus berorientasi tangguh bencana.

“BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) harus aktif mengajak seluruh masyarakat dan aparatur pemerintah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tangguh bencana,” kata Suprayitno, saat Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kota Payakumbuh 2024 di Aula Dinas Peternakan Provinsi Sumbar, Selasa (2/7/2024).

Ia menjelaskan perizinan-perizinan yang dikeluarkan harus dipertimbangkan risiko bencana, pembangunan infrastruktur harus mengurangi bencana bukan menambah risiko bencana.

“Bangun sistem edukasi kebencanaan yang berkelanjutan terutama di daerah-daerah rawan bencana, ini sangat penting sekali, terutama edukasi kebencanaan,” tuturnya.

Suprayitno menegaskan, budaya sadar kebencanaan harus dimulai sejak usia dini dari setiap individu, dari keluarga dari komunitas, sekolah sampai lingkungan masyarakat dengan melakukan sosialisasi, pelatihan dan simulasi setiap saat dan jangan menunggu sampai datang bencana.

“Meski begitu, kita berharap di Kota Payakumbuh tidak ada terjadi bencana apapun, Namun, tentu kita harus sedia ketika terjadi bencana,” harapnya.

Sementara itu, Plh Kalaksa BPBD Kota Payakumbuh Hermanto menjelaskan, Indeks Resiko Bencana Kota Payakumbuh paling rendah di Sumatra Barat (Sumbar) dengan angkat 104,80 dengan resiko sedang.

“Secara indeks resiko bencana kita yang paling aman di Sumbar. Secara topografi kita itu datar tidak ada pantai, gunung api, dan tidak lalui patahan gempa,” sebutnya.

Meski begitu, kata Hermanto, Kota Payakumbuh tidak bisa bersantai terhadap resiko bencana karena Payakumbuh akan menjadi daerah yang turut serta menanggulangi bencana di daerah lain seperti Tanah Datar, Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota.

Dari hasil kajian resiko bencana yang paling menonjol adalah cuaca ekstrem yang menyebabkan tumbangnya pohon sehingga akan bisa menimpa rumah warga dan menghambat jalan.

“Salah satu caranya yang kita bayangkan adalah meniadakan batang pohon yang sangat tinggi dan juga untuk pohon pelindung direncanakan tidak ada lagi yang tinggi,” ujarnya.

Jumlah Peserta Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kota Payakumbuh 2024 sebanyak 135 orang yang terdiri dari 47 orang ASN, 88 ormas dan masyarakat yang ada di kawasan rawan bencana.

“Kita berharapan agar seluruh peserta yang hadir dapat menyebarluaskan seluruh informasi yang didapat saat ini kepada masyarakat,” harap Hermanto menutup. (Warman/Humas)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini